RKSA 2021 Fokus Beri Dana Penelitian Kesehatan Terkait Covid-19
Merdeka.com - Pemberian dana Ristekdikti-Kalbe Science Awards (RKSA) 2021 akan difokuskan pada penelitian dalam bidang kesehatan khususnya berkaitan dengan Covid-19. RKSA merupakan kolaborasi Kemenristek/BRIN dan Kalbe dalam meningkatkan hilirisasi penelitian di bidang kesehatan, yang sekaligus memperkuat kolaborasi antara akademisi, industri, Pemerintah, dan komunitas penelitian lainnya.
"Kalbe terus berkomitmen untuk melanjutkan RKSA yang ketujuh kalinya di 2021 dengan memberikan dana penelitian untuk proposal penelitian hingga hilirisasi di bidang kesehatan serta akan memberikan pelatihan khusus pada penelitian yang memiliki keterkaitan dengan covid-19," kata Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius, dalam Peluncuran RKSA 2021, Selasa (10/11).
Vidjongtius menjelaskan hilirisasi penelitian akan turut berkontribusi positif dalam peningkatan layanan kesehatan dan nilai ekonomi nasional. Pada awalnya, konsep RKSA diarahkan kepada penghargaan hasil penelitian di bidang kesehatan tanpa dikaitkan dengan hilirisasinya.
"Sejak RKSA 2018 diubah konsepnya menjadi pemberian dana penelitian yang mencapai tahapan hilirisasi sehingga demikian hasil penelitian dapat memberikan dampak langsung untuk masyarakat," ujarnya.
Pemenang RKSA 2018-2020 Terima Total Rp 1,7 Miliar
Sebagai laporan, Vidjongtius menyampaikan RKSA 2018 mencakup beberapa kategori topik seperti Farma atau Bio farma, sel punca, alat kesehatan, diagnostika, herbal, makanan dan minuman kesehatan.
Panitia RKSA 2018 sudah menerima 445 makalah penelitian dari 13 universitas atau Lembaga penelitian dan terpilih 5 peneliti sebagai penerima dana RKSA 2018-2020 yang mendapatkan dana penelitian total Rp 1,7 miliar.
Adapun 5 peneliti terpilih tersebut diantaranya Dr. Anggraini Barlian dan Prof. Dessy Natalia dari ITB, Dr. dr. Rahayusalim dari Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr. Ir. Made Astawan dari Institut Pertanian Bogor, dan Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu dari Universitas Gajah Mada.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggaran Kesehatan di 2023 Capai Rp183,2 Triliun, Tak Ada Lagi Dana untuk Covid-19
Berikut rincian penyaluran anggaran kesehatan di 2023.
Baca SelengkapnyaPeristiwa 3 Januari: Hari Kesehatan Pikiran dan Tubuh Internasional
Tanggal 3 Januari diperingati sebagai Hari Kesehatan Pikiran dan Tubuh Internasional.
Baca SelengkapnyaKimia Farma Kolaborasi dengan MSD Tingkatkan Kesadaran Masyarakat soal Vaksin HPV
Adapun ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi dukungan tenaga ahli kesehatan di Klinik Kimia Farma.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
ASKOMPSI Dukung Pengajuan dr. Roebiono Kertopati sebagai Pahlawan Nasional
dr. Roebiono Kertopati merupakan perintis persandian di Indonesia yang menjadi cikal-bakal berdirinya BSSN.
Baca SelengkapnyaHore! Bea Cukai Jatim Bebaskan Pajak Impor Alat Kesehatan
Hal ini dilakukan demi kepentingan kesehatan masyarakat di RSRW
Baca SelengkapnyaKalapas Cibinong: Warga Binaan Rentan Kena Penyakit, Berhak Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Memadai
Untuk itu melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu layanan kesehatan di Lapas Cibinong menjadi lebih optimal.
Baca SelengkapnyaIndustri Kreatif Temui Kemenparekraf Bahas Rencana Larangan Iklan Produk Tembakau, Ini Hasilnya
Pengetatan aturan rokok dalam RPP Kesehatan sebagai aturan turunan UU Kesehatan dinilai akan berdampak bagi masa depan industri kreatif nasional.
Baca SelengkapnyaDirut BPJS Kesehatan Sambangi RS Mata Cicendo Bandung, Pastikan Janji Layanan JKN Bandung
Fokus utama dalam penyelenggaraan Program JKN adalah bagaimana peserta dapat merasakan pelayanan yang optimal.
Baca SelengkapnyaAda Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya