Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli angkat bicara terkait kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Menurutnya, meski sudah 70 tahun merdeka, mayoritas masyarakat belum merasakan arti kemerdekaan.

Rizal Ramli menyebut, sampai saat ini baru 20 persen rakyat Indonesia yang berada di kelas menengah ke atas. Mereka sudah bisa merasakan nikmatnya memiliki rumah, pendidikan, makan dan berlibur.

"Tapi 80 persen rakyat kita yang paling bawah belum bisa merasakan arti kemerdekaan, makan saja susah apalagi sekolahin anak," ujarnya di Balai Sudirman, Jakarta, Kamis (8/10).

Masalah ini menurutnya menjadi tanggung jawab pemerintah dengan meningkatkan kesejahteraan 80 persen warga Indonesia. Caranya, pemerintah hanya perlu memberdayakan kekayaan alam Indonesia yang melimpah secara tepat sasaran.

"Ada yang nanya kenapa miskin? Rakyat miskin karena kita terlalu kaya. Kami percaya kalau lakukan perubahan-perubahan yakin Indonesia bisa tumbuh tinggi karena enggak ada negara di Asia yang berhasil kejar negara barat kalau pertumbuhan ekonomi cuma 6-6,5 persen," tegasnya.

Rizal Ramli mengungkapkan, sebenarnya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 10 persen, mendekati Jepang yang pernah 12 persen dan China yang sampai 14 persen. Caranya dengan melakukan pengelolaan human capital dan investasi sosial.

Rizal kemudian menyindir oknum pejabat yang hanya menikmati fasilitas yang dibiayai oleh rakyat, tapi tindakan yang dilakukan tak mensejahterakan. Padahal, cara lain memperbaiki kondisi rakyat Indonesia adalah dengan menjalankan amanat rakyat itu sendiri.

"Ada yang bilang hanya bisa ubah dari dalam? Gak betul. Bisa ubah dari luar. Ada undang-undang jaminan sosial, di luar bisa buat, di dalam apalagi. Pejabat jangan cuma nikmati fasilitas tapi gak menggunakannya untuk mengubah Indonesia lebih baik," tutupnya.