Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Riset UI: UMKM Ekosistem Gojek Lebih Tahan Pandemi

Riset UI: UMKM Ekosistem Gojek Lebih Tahan Pandemi UKM. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menunjukkan peran positif Gojek untuk Indonesia yang terus berkelanjutan. Gojek memudahkan UMKM migrasi dari offline ke ranah online. Sebesar 40 persen UMKM yang disurvei, baru bergabung di GoFood saat pandemi Covid-19 (sejak Maret 2020), yang mana 94 persen dari UMKM berskala mikro dan 43 persen sebagai pebisnis pemula.

Bersama Gojek, UMKM tersebut merasa lebih cepat untuk beradaptasi, sehingga lebih kuat untuk bertahan di tengah pandemi, dengan memanfaatkan bisnis sektor informal.

Peneliti LD FEB UI, Alfindra Primaldhi menjelaskan bahwa riset itu menunjukkan peran ekosistem ekonomi digital dalam membantu UMKM, khususnya usaha mikro, untuk bertahan di masa pandemi.

Kondisi pandemi tentunya menguji resiliensi (ketahanan), dan kemampuan adaptasi para pelaku usaha di masa krisis. Salah satu adaptasi itu adalah mengubah usaha tradisional menjadi usaha digital.

"Riset ini juga menunjukkan bahwa sektor swasta turut terkena dampak dari pandemi. Proporsi mitra GoFood baru yang berasal dari pegawai swasta adalah sebesar 24 persen, sedangkan sebelum pandemi proporsi mitra dari pegawai swasta hanya 18 persen," kata Alfindra Primaldhi dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (5/8).

"Selain itu, mitra yang tidak punya pengalaman usaha sebelumnya meningkat hampir dua kali lipat menjadi 43 persen dibandingkan pendaftar sebelum pandemi. Maka, tampak bahwa usaha kuliner menjadi sumber penghasilan alternatif bagi orang-orang yang kehilangan, atau mengalami penurunan penghasilan selama pandemi. Keberadaan ekosistem ekonomi digital seperti Gojek mempermudah akses pengusaha pemula," jelas Alfindra.

Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal mengatakan peran Gojek beserta ekosistem digitalnya menjadi cukup signifikan di era pandemi ini. Menurut Fithra, Gojek berhasil mengkompensasi penurunan di sisi layanan transportasi dengan menggenjot sektor layanan pembayaran digital dan layanan pesan-antar (delivery).

Selama pandemi, sektor transportasi mengalami penurunan permintaan karena adanya pembatasan sosial berskala besar yang diterapkan pemerintah. Namun sektor pembayaran digital dan layanan pesan-antar menunjukkan tren peningkatan sehingga menjanjikan peluang bagi investor untuk menanamkan modalnya di sektor ini. Apalagi, menurutnya, pada periode Mei-Juli, mulai terdapat geliat ekonomi sebagaimana ditunjukkan dari meningkatnya Purchasing Managers Index (PMI), sehingga diperkirakan akan membuka peluang pertumbuhan lagi untuk jasa pengantaran barang.

"Sebanyak 24 persen pegawai swasta bergabung ke dalam ekosistem mitra pengemudi Gojek akibat mengalami penurunan pendapatan [akibat pandemi]. Ini artinya mereka meyakini adanya peluang menjanjikan di Gojek," tutur Fithra.

Sumbang Rp104 Triliun di 2019

Sebelumnya, LD FEB-UI dalam riset terkait dampak sosial ekonomi Gojek menunjukkan Gojek dan teknologi digital telah memberikan manfaat yang besar bagi hampir seluruh mitranya, terutama mereka yang tergabung dalam ekosistem GoFood.

"Teknologi Gojek, seperti GoPay, GoSend , dan GoBiz, itu adalah yang paling menarik. Bahkan UMKM pemula sekalipun yang tidak punya pengalaman bisnis dan baru mulai bergabung di ekosistem Gojek mengakui hal itu memudahkan mereka dan bahkan ekosistem itu membantunya bertahan saat terdampak pandemi," terang Alfindra Primaldhi

Alfindra mencatat dalam risetnya bahwa fitur GoBiz adalah yang paling dirasakan manfaatnya oleh para mitra GoFood selama pandemi. Sementara itu, fasilitas yang paling dirasakan manfaatnya selama pandemi adalah beragam promosi yang diberikan oleh GoFood.

"Selain teknologi, ada dukungan pelatihan dan pendampingan. Jadi ada hal-hal spesifik yang dipikirkan [Gojek] untuk membuat mitranya bertahan. Ini karena ada pemikiran jika mitranya tidak bisa bertahan, Gojek pun tidak akan bisa bertahan," lanjutnya.

Pada tahun 2019, ekosistem Gojek ini mampu menyumbang Rp104,6 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp87,1 triliun dikontribusikan secara langsung dari ekosistem Gojek dan sisanya Rp17,5 triliun merupakan kontribusi tidak langsung melalui dampak multiplier yang diperoleh dari luar ekosistem tersebut. Bila menggunakan metode penghitungan PDB, dampak sosial ekonomi Gojek setara dengan 1 persen PDB nasional.

Dengan bergabung di ekosistem Gojek, 70 persen mitra pengemudi Gojek mengakui mulai mampu secara rutin menabung dari penghasilannya. Bahkan di antaranya, yaitu sebanyak 16 persen mitra pengemudi Gojek, baru kali ini memiliki rekening tabungan setelah bergabung dengan Gojek.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Siti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang

Siti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang

Atikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen

Baca Selengkapnya
Jubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran

Jubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran

Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menkominfo: Persiapan Penerapan KTP Digital Ditargetkan Rampung Akhir Februari 2024

Menkominfo: Persiapan Penerapan KTP Digital Ditargetkan Rampung Akhir Februari 2024

Implementasi layanan Identitas Kependudukan Digital (IKD) atau Digital ID sedang dipersiapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ini Jawaban Jokowi soal Keluhan Akses Modal KUR

Ini Jawaban Jokowi soal Keluhan Akses Modal KUR

Pemerintah telah menyediakan berbagai skema pembiayaan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah.

Baca Selengkapnya
UMKM Otomotif Bakal Dikasih Modal Rp2 Triliun untuk Rakit Komponen Mobil Listrik

UMKM Otomotif Bakal Dikasih Modal Rp2 Triliun untuk Rakit Komponen Mobil Listrik

Dengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya
Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Ganjar Tak Hanya Andalkan BUMN

Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Ganjar Tak Hanya Andalkan BUMN

Ganjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Kesulitan Ekonomi Berpotensi Picu Stroke, Yastroki Desak Pemerintah Terpilih Utamakan Usaha Mikro

Kesulitan Ekonomi Berpotensi Picu Stroke, Yastroki Desak Pemerintah Terpilih Utamakan Usaha Mikro

pemerintah hasil Pemilu 2024 didesak agar mengutamakan pemberdayaan ekonomi mikro berbasis lingkungan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick Thohir: Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM

Jokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick Thohir: Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM

BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya