Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Respons Kebijakan AS, Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Melemah ke Level Rp14.258 per USD

Respons Kebijakan AS, Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Melemah ke Level Rp14.258 per USD Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Kurs atau nilai tukar Rupiah hari ini ditutup melemah tipis 9 poin di level Rp14.258 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.249 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp14.240 hingga Rp14.280 per USD.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, suku bunga Amerika Serikat diperkirakan meningkat lebih cepat setelah Presiden Joe Biden menominasikan Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk masa jabatan kedua.

"Biden menominasikan Powell untuk masa jabatan empat tahun kedua pada hari Senin atas Lael Brainard, yang dipromosikan menjadi wakil ketua Fed," kata Ibrahim dalam riset harian, Jakarta, Selasa (23/11).

Sementara itu, investor juga terus memantau lonjakan kasus Covid-19 di Eropa. Namun, Gubernur Bank of France Francois Villeroy de Galhau mengatakan pada hari Senin bahwa kebangkitan kasus dan inflasi yang tinggi tidak akan mengubah rencananya untuk memulai pengurangan aset pada Maret 2022.

Di Asia Pasifik, China harus menghindari langkah-langkah ekonomi seperti kampanye dan agresif bahkan ketika pemulihan ekonomi dari Covid-19 menghadapi tekanan baru. Sementara, Reserve Bank of New Zealand akan memberikan keputusan kebijakannya pada hari Rabu, dengan Bank of Korea menyusul sehari kemudian.

Kondisi Internal

Pemerintah memproyeksikan serapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) mencapai 95 persen setara Rp705,53 triliun pada akhir 2021. Komponen kesehatan kemungkinan besar akan cukup tinggi realisasinya karena masih ada beberapa proses tagihan rumah sakit yang sedang berproses dan diharapkan bisa terselesaikan pada 2021.

"Saat varian Delta Covid-19 menyerang Indonesia, biaya rumah sakit yang ditanggung negara memang mengalami peningkatan, sehingga akan dilihat laporan total tagihannya pada akhir 2021 nanti," kata Ibrahim.

Sementara, hingga 19 November 2021 realisasi serapan anggaran PEN telah mencapai 67 persen dari pagu Rp744,77 triliun. Secara rinci, anggaran PEN untuk klaster kesehatan terealisasi 63 persen atau Rp 135,53 triliun dari pagu Rp 214,96 triliun.

Dana PEN tersebut digunakan untuk pembagian paket obat untuk masyarakat dan penebalan PPKM, penggunaan RS darurat, biaya perawatan pasien Covid-19, hingga pengadaan vaksin.

Selain itu, anggaran perlindungan sosial akan mencapai target yang telah ditetapkan pada 2021 yaitu Rp 135,53 triliun, lantaran masih adanya pembayaran pada November dan Desember.

Begitu pula dengan dukungan UMKM dan korporasi di mana masih ada proses penagihan subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR), sehingga kemungkinan akan terserap sekitar 90 persen di akhir tahun dari pagu Rp 81,83 triliun.

Untuk program prioritas yang dijalankan oleh berbagai macam kementerian dan lembaga, diperkirakan akan ada dorongan penyerapan anggaran yang lebih tinggi pada Kuartal Keempat 2021. Sehingga akan mendekati target yakni Rp 75,44 triliun.

Dengan data tersebut maka pos program PEN yang kemungkinan akan terealisasi melewati target yakni insentif usaha yang memang sudah terealisasi 99,4 persen per 19 November 2021.

"Pemberian insentif usaha yang mencapai 99 persen ini menunjukkan adanya kegiatan ekonomi. Ekonomi yang bergerak meningkatkan klaim atas insentif pajak," tandas Ibrahim.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Bulog Lakukan Tiga Jurus Intervensi Seimbangkan Harga Beras

Bulog Lakukan Tiga Jurus Intervensi Seimbangkan Harga Beras

Kepala Badan Nasional Arief Prasetyo Adi mendampingi Presiden Jokowi menyerahkan bantuan pangan di Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya