Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Respons Data Investasi BKPM, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Stagnan di Rp14.660 per USD

Respons Data Investasi BKPM, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Stagnan di Rp14.660 per USD dolar AS. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ditutup stagnan, menyusul terbitnya laporan realisasi investasi kuartal III-2020 oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Rupiah ditutup stagnan di level Rp14.660 per USD, sama seperti posisi pada perdagangan sebelumnya. Namun demikian, Rupiah sempat melemah sebesar 45 point pada sesi pagi hari ini.

Akan tetapi, dalam perdagangan minggu depan, mata uang garuda kemungkinan akan dibuka fluktuatif dan melemah 50 poin namun ditutup menguat tajam 10-60 point di level Rp14.610-Rp14.690 per USD.

Adapun laporan BKPM mencatat ada kenaikan realisasi investasi di kuartal III sebesar 1,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Angka ini jauh membaik dibandingkan kuartal II-2020. Kala itu, realisasi investasi anjlok menjadi Rp191,9 triliun atau terkontraksi 4,3 persen YoY. Sedangkan secara kumulatif Januari-September 2020, nilai investasi sebesar Rp 611,6 triliun atu naik 1,7 persen YoY.

"Kalau melihat data Investasi tersebut, optimistis masa kritis realisasi investasi sudah terlewatkan. Pembangunan Infrastruktur kembali berjalan dan tinggal bagaimana ke depannya agar pemerintah dan masyarakat terus menjaga agar investasi terus stabil dan meningkat dari waktu ke waktu, sehingga apa yang di cita-citakan Kuartal IV PDB tidak terjadi kontraksi," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam riset hariannya, Jumat (23/10).

Sementara dari sisi eksternal pergerakan Rupiah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pertama, Presiden AS Donald Trump dan Joe Biden berpartisipasi dalam debat presiden terakhir yang terbatas sebelum pemilihan presiden 3 November pada hari sebelumnya.

"Trump mengadopsi lebih terkendali daripada selama debat presiden pertama pada 29 September, di mana ia terus-menerus menyela Biden dan moderator Chris Wallace," jelas dia.

Namun, beberapa investor mengharapkan kehati-hatian dan tidak ada langkah besar menjelang pemilihan. Harapan yang terus-menerus bahwa Kongres akan mengeluarkan paket stimulus sebelum pemilihan dan keyakinan bahwa pengeluaran akan mengikuti, tidak peduli siapa yang terpilih, telah mendorong aksi jual di pasar obligasi untuk mengantisipasi lebih banyak pinjaman pemerintah.

Data Positif AS

Selain itu, AS juga merilis data positif pada hari Kamis. Klaim pengangguran mingguan turun menjadi 787.000 selama seminggu terakhir, dibandingkan yang diharapkan 860.000 dan klaim minggu sebelumnya 842.000.

Terakhir, Inggris dan Uni Eropa sepakat melanjutkan pembicaraan harian yang insentif tentang kesepakatan perdagangan sebelum akhir tahun, karena para ahli memperingatkan bahwa tampilan brinkmanship dari Inggris di tengah negosiasi berisiko menimbulkan Brexit tanpa kesepakatan yang tidak disengaja.

Di samping itu, Negosiator Brexit Uni Eropa Michael Barnier tiba di London pada hari Kamis lalu, berusaha untuk mengintensifkan pembicaraan dengan mitranya dari Inggris David Frost untuk menemukan solusi untuk poin-poin penting bantuan negara dan perikanan.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Data BKPM: Realisasi Investasi Hilirisasi Tahun 2023 Capai Rp375,4 Triliun, Paling Besar Smelter
Data BKPM: Realisasi Investasi Hilirisasi Tahun 2023 Capai Rp375,4 Triliun, Paling Besar Smelter

Adapun sepanjang Januari - Desember 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp1.418,9 triliun atau melebihi target 101,3 persen dari target.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rupiah Anjlok, Airlangga Masih Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen Karena Ini
Rupiah Anjlok, Airlangga Masih Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen Karena Ini

Meskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya