Resmi IPO, Harga Saham Tourindo Guide Indonesia Naik 10 Persen
Merdeka.com - PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (Perseroan) selaku startup yang bergerak di bidang digital tourism marketplace resmi melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada sesi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tourindo Guide Indonesia menjadi emiten pertama yang mencatatkan nama di pasar saham Indonesia pada 2020. Perusahaan dengan kode perdagangan PGJO ini melepas 48,98 persen dari total saham kepada masyarakat dengan total penawaran umum mencapai sebesar Rp12 miliar.
Usai mencatatkan namanya di papan bursa, harga saham PGJO langsung menghijau 10 persen, naik dari Rp80 per lembar saham menjadi Rp88 per lembar saham.
CEO PGJO Claudia Ingkiriwang mengungkapkan harapannya bahwa dengan IPO ini perseroan dapat memberikan kontribusi untuk membangun ekosistem pariwisata dari Sabang sampai Merauke.
Claudia juga mengajak rekan sesama startup lain agar berani untuk melantai di bursa, khususnya di mana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan IDX telah memberikan kemudahan dengan dibukanya papan akselerasi untuk UMKM dan startup.
"Dengan model bisnis yang prudent, namun tetap dinamis dalam melihat perubahan teknologi don kebutuhan pasar khususnya di industri pariwisata Indonesia, dapat membangun semangat dari PGJO untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat kepada seluruh pemegang saham," tuturnya di Jakarta, Rabu (8/1).
Pengaruh Kebijakan Pemerintah
Selain itu mengingat sektor pariwisata diharapkan menjadi primadona pemasukan devisa negara akan berdampak positif kepada PGJO. Kebijakan pemerintah untuk memperkuat promosi pariwisata nasional untuk meningkatkan masa tinggal wisatawan mancanegara juga berdampak positif kepada penawaran umum dari PGJO.
Aktivitas ini meliputi promosi digital, pengembangan paket wisata, dan perluasan paket wisata di destinasi liburan berbagai daerah di Indonesia.
"Terkait hal tersebut, kami mendukung penuh Kemenparekraf dengan memberikan keunggulan kompetitif untuk para stakeholder pariwisata, yaitu dengan meningkatkan nilai ekonomi untuk masyarakat lokal, seperti dibangunnya ekosistem pariwisata meliputi akomodasi, transportasi, local experience, spot wisata, dan travel assistants," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca Selengkapnya63 Perusahaan Melantai di Bursa Saham Sepanjang 2023, Raup Dana Rp49 Triliun dari IPO
Sampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaBaru IPO, Emiten Nikel Adhi Kartiko Pratama Diakuisisi Perusahaan Asal Korsel
PT Adhi Kartiko Pratama melantai di bursa saham pada 9 Januari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Baru IPO, Perusahaan Tambang Bijih Nikel ini Kebanjiran Investor
Adhi Kartiko (NICE) jadi pembuka IPO raksasa di 2024.
Baca SelengkapnyaIni Tren Baru Wisatawan yang Datang Berlibur ke Yogyakarta
Singgih mengaku telah mengumpulkan para pelaku pariwisata agar memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung dengan menerapkan harga sesuai standar.
Baca SelengkapnyaResmi Diluncurkan, Program Pungutan Wisatawan Asing Masuk Bali Rp150 Ribu Segera Diberlakukan
Peluncuran program pungutan wisatawan asing untuk pelindungan kebudayaan dan lingkungan alam Bali
Baca SelengkapnyaBisnis Sewa Mobil Listrik Makin Marak, Incar Destinasi Wisata Populer Bali
Salah satu penyedia jasa sewa mobil listrik di Pulau Dewata adalah Baliqu Car Rental, pelopor sewa mobil listrik pertama di Bali.
Baca SelengkapnyaAntusiasme Pemilih Pemula di Sumsel Meningkat Pesat Menjelang Pilpres 2024
Menkominfo Budi Arie Setiadi optimis bahwa Indonesia akan dengan mudah mewujudkan cita-citanya menjadi negara maju mendatang.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnya