Rendahnya selisih harga bikin konsumsi Pertamax cs meningkat
Merdeka.com - Peningkatan volume penjualan bahan bakar khusus (BBK), seperti pertamax, pertamax plus, dan pertalite merupakan hasil strategi pemasaran PT Pertamina (Persero) yang terus memperkecil selisih harga dengan BBM jenis premium. Sepanjang 2015, Pertamina telah menurunkan harga jual pertamax dan pertamax plus sebesar 22-23 persen.
Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia Ferdinand Hutahean, mengatakan selisih harga tentu sangat berpengaruh dalam peningkatan penjualan pertamax series dan pertalite.
"Komponen harga sangat berpengaruh pada masyarakat untuk mengambil keputusan dalam penggunaan BBM," ujar Ferdinand di Jakarta, Senin (23/5).
Menurut Ferdinand, jika melihat fakta di lapangan, mobil-mobil mewah pun sering menggunakan premium yang sebetulnya tidak cocok dengan spesifikasi kendaraan tersebut. Namun, karena faktor harga masih sangat dominan, akhirnya banyak yang tetap membeli premium.
"Nah, dengan selisih harga yang tidak begitu jauh, maka orang lebih memilih BBM dengan kualitas lebih baik," kata dia.
Ferdinand mengatakan peningkatan konsumsi pertamax series saat ini belum bisa dinyatakan sebagai akibat dari kesadaran masyarakat, meski memang faktor itu ada tapi relatif sangat kecil. Pada 15 Mei 2015, selisih harga pertamax dengan premium tercatat mencapai Rp 2.200 per liter. Jika harga premium sebesar Rp 7.400 per liter, pertamax saat ini dibanderol Rp 9.600 per liter. Sementara itu, pada 15 Mei 2016, selisih harga premium dan pertamax tidak lebih hanya Rp 900 per liter.
Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara, mengatakan formula harga yang digunakan Pertamina saat ini sesuai dengan harga keekonomian. Dengan harga sekarang, wajar masyarakat saat ini sudah bisa memilih BBM yang berkualitas.
"Itu artinya pertamax kan kita tahu memang lebih bagus dari premium kemudian harga saat BBK saat ini memang tidak terlalu jauh dari premium," kata dia.
Menurut Marwan, dampak lingkungan juga menjadi perhatian masyarakat sehingga meskipun harga lebih mahal dibanding kualitas yang lebih mahal tapi tidak jadi soal dan masih dianggap mengungtungkan.
Sementara itu, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Rinaldy Dhalimi, mengatakan pertamax dan pertalite memang berbeda untuk kerja mesin mobil atau sepeda motor.
"Kalau harganya murah, pasti masyarakat nantinya akan beralih ke sana," pungkas dia.
Pertamina mencatat konsumsi pertamax yang memiliki oktan (RON) 92 meningkat dari 8 ribu kiloliter (KL) perhari menjadi 10.000 KL perhari. Sementara itu, pertalite, BBM beroktan 90 itu juga menunjukkan hal yang positif. Hingga April 2016, konsumsi pertalite sudah mencapai 600.000 KL.
Pertamina per 15 Mei menurunkan lagi harga BBK. Harga pertamax turun sebesar Rp 200 per liter untuk seluruh provinsi di Jawa dan Bali menjadi Rp 7.350-Rp 7.450 per liter dan menurunkan sebesar Rp 300 per liter untuk daerah lainnya menjadi Rp 7.700-Rp 10.650 per liter.
Adapun pertamax plus penurunan Rp 200 per liter diberlakukan untuk wilayah Jawa, Madura, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, sedangkan wilayah lainnya turun Rp300 per liter. Sedangkan Pertamina Dex penurunannya seragam di angka Rp300 per liter untuk semua wilayah yang telah tersedia bahan bakar dengan spesifikasi Euro 4 tersebut.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awali Tahun 2024, Pertamina Patra Niaga Sesuaikan Harga Pertamax Series & Dex Series
Penyesuaian ini mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia.
Baca SelengkapnyaKabar Baik, Tak Ada Kenaikan Harga Pertamax dan BBM Non Subsidi Bulan Ini
Pertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaKonsumsi Pertamax Naik 7,2 persen saat Libur Nataru, Pertalite Hanya 4,7 Persen
Kenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tahun Baru 2024 Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftarnya di Sini
Di awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaKabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan
Usai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca Selengkapnya