Rencana Rilis Tes Antibodi Covid-19, Harta Miliuner Italia Bertambah Rp7,2 Triliun
Merdeka.com - Perusahaan asal Italia, DiaSorin milik miliuner bioteknologi Gustavo Denegri, berencana merilis tes serologi untuk mendeteksi antibodi covid-19, pada akhir April.
Kabar tersebut mendorong saham perusahaan naik hampir 6 persen pada Selasa kemarin, dan naik lebih dari 13 persen untuk minggu ini. Hasilnya, kekayaan Denegri bertambah hampir USD 434 juta (Rp7,2 triliun), dari total saat ini sekitar USD 3,9 miliar (Rp64,3 triliun).
Berbeda dengan tes swab yang menentukan apakah seseorang saat ini memiliki virus, tes serologi adalah tes darah jari untuk menemukan keberadaan antibodi Covid-19.
Ketika hasilnya positif, berarti orang tersebut sebelumnya telah terinfeksi covid-19 dan kemungkinan telah mengembangkan sistem kekebalan tubuh terhadap virus.
Melansir dari laman Forbes, DiaSorin menyatakan bahwa pihaknya sedang berupaya mendapatkan otorisasi untuk pengujian dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS dan Uni Eropa pada akhir April.
"Tes baru untuk mendeteksi antibodi IgG akan membantu mengidentifikasi mereka yang telah mengembangkan tanggapan kekebalan terhadap virus karena mereka sudah terinfeksi," kata CEO DiaSorin, Carlo Rosa.
Mulai Pengujian
Otoritas regional di Tuscany dan Veneto berencana untuk memulai pengujian tes serologi, dengan tujuan akhirnya mengeluarkan apa yang disebut 'lisensi imunitas' kepada mereka yang dinyatakan positif untuk antibodi.
Ini bukan upaya pertama Denegri dalam perang melawan covid-19. Sebelumnya, pada awal Maret, DiaSorin merilis tes covid-19 cepat yang memangkas waktu pengujian dari 6-7 jam menjadi hanya 60 menit.
Perusahaan, yang didirikan di Saluggia, Italia, pada tahun 1968 itu, juga melakukan tes diagnostik untuk penyakit menular lainnya, termasuk virus zika dan flu babi H1N1.
Reporter: Pipit Ika Ramdhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaRisiko Penyakit menurut Golongan Darah, Mana yang Lebih Rentan?
Setiap golongan darah memiliki risiko penyakit yang berbeda karena adanya interaksi antara antigen pada sel darah merah dengan sistem kekebalan tubuh.
Baca Selengkapnya