Rela rogoh kocek puluhan juta demi cari karyawan
Merdeka.com - Saat ini, banyak penipuan berkedok lowongan kerja beredar di internet. Mereka seolah mencari karyawan yang nantinya akan ditempatkan di perusahaan besar. Alih-alih mencari tenaga kerja, mereka malah meminta sejumlah uang kepada pelamar. Selain itu, ada juga lowongan kerja yang mencatut nama perusahaan besar dan menawarkan gaji selangit.
Hal semacam ini berimbas pada perusahaan yang benar-benar ingin mencari karyawan. Padahal perusahaan rela mengeluarkan uang puluhan juta dengan memasukkan lowongan kerja kepada penyedia jasa yang terpercaya.
Country Manager Jobstreet.com, Farida Lim mengatakan sesungguhnya mengiklankan lowongan kerja tidak begitu mahal. Setiap perusahaan penyedia jasa punya harga paketan iklan lowongan kerja.
"Biaya yang ditawarkan mulai Rp 500.000 sampai Rp 10 juta. Tergantung jumlah iklan, jadi seperti sistem beli kredit," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan pengalamannya, perusahaan akan mengiklankan lowongan kerja tergantung dari jumlah lowongan dan kolom yang dibutuhkan di situs penyedia jasa.
"Biaya per kolom. Misal paket 50 iklan dalam setahun maka bisa dengan sistem kredit untuk cara pembayarannya," ungkapnya.
Perusahaan seringkali mengiklankan jabatan sebagai level junior seperti staff, lantaran mengincar para pencari kerja yang fres graduate. "Paling banyak pengalaman kerja 0 sampai 3 tahun 70 persen, lalu 3 sampai 5 tahun sekitar 60 persen dan sisanya level pendidikan sudah diatas seperti S2," papar dia.
Farida menyebut, untuk JobStreet sendiri saat ini tidak menerima iklan dari perusahaan di bidang forex trading atau saham. Pasalnya, perusahaan tersebut tidak memiliki jenjang karir, gaji dan izin perusahaan yang jelas
"Dari kebijakan perusahaan juga tidak diperbolehkan. Para pencari kerja banyak yang komplain, tidak sesuai dengan harapan, suruh cari investor," katanya.
Untuk mengiklankan sebuah perusahaan, Farida klaim JobStreet telah melakukan proses seleksi yang ketat. Tidak sembarangan perusahaan bisa masuk dalam situs asal Malaysia ini.
"Kalau di perusahaan kami, ada tim seleksi untuk memastikan apakah perusahaan tersebut memang layak, seperti alamat perusahaan, nomor kontak perusahaan dan terpenting izin usaha perusahaan tersebut. Sebelum iklan di kami memang ada prosesnya, paling lama 30 menit untuk mengiklankan perusahaan tersebut," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tertipu Lowongan Kerja, Kisah Ayah Terpaksa Jalan Kaki dari Jakarta ke Blitar Ini Bikin Pilu
Bapak satu anak ini kehabisan uang sehingga tidak bisa pulang naik kendaraan umum.
Baca SelengkapnyaAda 1,6 Juta Lowongan Kerja Formasi PPPK Awal Tahun 2024, Intip Besaran Gaji dan Tunjangannya
Dalam rekrutmen tahun ini, Pemerintah membuka 1,6 juta formasi untuk PPPK.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, OJK Bakal Buka Lowongan Kerja Besar-besaran Tahun Ini
Program rekrutmen ini akan menerima calon karyawan dari beragam latar pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan OJK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Puluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Puluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca SelengkapnyaKakek Pencari Rongsokan Beli Nasi Rp2 Ribu Demi Ganjal Perut, Cuma Dikasih Sesendok dan Air Putih Bikin Pilu
Begini kisah pilu seorang kakek pemulung yang hanya mampu beli makan nasi dan air putih sehari.
Baca SelengkapnyaPenculik Online Makin Marak Sasar Anak dan Remaja, Begini Cara Kerja Mereka
Kasus penculikan online terdengar aneh, tapi ini nyata. Tebusannya uang miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaBikin Tercengang, Harga Rompi Ojek Gunung Muria Capai Ratusan Juta
Aneh tapi nyata, harga jaket ojek di Gunung Muria sentuh angka ratusan juta per setel. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaPenjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Penjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Baca SelengkapnyaStok Beras Kosong di Ritel Modern, Pengusaha Ungkap Biang Keroknya
Kenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.
Baca Selengkapnya