Reformasi KBRI Singapura Hadirkan Inovasi Pelayanan Publik dan Diplomasi Ekonomi
Merdeka.com - Penyelenggaraan negara yang efektif dan efisien adalah kunci dari kesuksesan pembangunan. Untuk mewujudkannya, perlu partisipasi aktif dari para aparatur negara dalam melakukan evaluasi program kerja yang sudah berjalan. Misalnya dengan melakukan studi banding atau kunjungan kerja ke berbagai instansi demi menemukan sistem yang tepat untuk diterapkan.
Seperti yang dilakukan oleh Delegasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia (Kemenpar) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Eko Prasojo, Mag.rer.publ. Rombongan yang beranggotakan Prof. Dr. R. Siti Zuhro, MA., Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, MA., Prof. J. B. Kristiadi, Ph.D., Prof Dr. Tjipta Lesmana., Dr. Hariyadi B. Sukamdani., Felia Salim., Dr. Rudiarto Sumarwono, Fajar Wardani Wijayanti, SIA., Nisa Nurrela, S.E, melakukan kunjungan kerja ke KBRI Singapura.
Kunjungan kerja ini memiliki tujuan untuk mempelajari dan melakukan diskusi dengan berbagai instansi pemerintah mengenai reformasi birokrasi di Singapura dalam kapasitas sebagai tim independen reformasi birokrasi nasional Indonesia. Kegiatan yang berlangsung selama kunjungan kerja ini antara lain mempelajari sistem birokrasi dan penerapan nilai-nilai terkait yang menunjang peningkatan profesionalisme pegawai pemerintah Singapura. Selain itu, delegasi juga bertemu dengan jajaran KBRI Singapura yang dipimpin oleh Duta Besar RI, Ngurah Swajaya.
©KBRI SingapuraDalam pertemuan ini, KBRI Singapura menjelaskan kinerja pelayanan publik, perlindungan WNI, dan Diplomasi Ekonomi dengan menggunakan inovasi pemanfaatan teknologi informasi dengan sistem yang disebut Smart Embassy. Teknologi ini memungkinkan KBRI meningkatkan pelayanan prima yang disertifikasi ISO 9001-2015 selama beberapa tahun.
Pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan memungkinkan KBRI memiliki data akurat, real time, serta memungkinkan kemudahan interaksi antara tenaga kerja Indonesia di Singapura, terutama pekerja migran dan pelaut yang bekerja di kapal berbendera Singapura.
Dubes RI Ngurah Swajaya juga menyampaikan mengenai program “beyond protection” berupa pelatihan bagi lebih dari 1000 pekerja migran untuk kursus ketrampilan bersertifikat, program kejar paket B dan C untuk sekitar 500 PMI serta kegiatan tutorial untuk sekitar 600 PMI yang terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Terbuka Indonesia.
Kombinasi antara perlindungan demgan menggunakan teknologi start embassy dan beyond protection diharapkan tidak hanya menekan jumlah kasus dan permasalahan bagi PMI, tetapi juga untuk menjngkatkan kualitas sumber daya manusia.
Permasalahan sebagian besar bermuara dari sistem rekrutmen yang bersifat non-prosedural, sehingga sulit terdeteksi kesiapan dan latar belakang PMI yang bekerja di Singapura. Menangani isu ini, KBRI Singapura menerbitkan Kartu Pekerja Indonesia Singapura (KPIS) untuk PMI yang saat ini sudah berjjmlah 60.000. Untuk pelaut, isu utamanya adalah ijazah palsu, sehingga salah satu strategi KBRI adalah menerbitkan Kartu Pelaut Indonesia Singapura (KPIS) yang saat ini berjumlah lebih dari 5000 kartu.
Untuk Diplomasi Ekonomi, KBRI Singapura membuat “Showcase” produk ekspor potensial yang dipajang di KBRI dan “Showcase Virtual” yang bisa diakses importir setiap saat. Sebagai catatan, untuk neraca perdagangan Indoneaia-Singapura selama 6 bulan pertama tahun 2019, Indonesia mencatat surplus senilai US$ 276 juta.
Tim independen reformasi birokrasi mengapresiasi dan memuji terobisan dan inovasi yang dilaksanakan KBRI Singapura untuk kedua prioritas pemerintah RI. Tim juga mengapresiasi terobosan untuk meningkatkan ekspor serta peningkatan kerja sama ekonomi, termasuk meningkatkan investasi dan pariwisata antara kedua negara.
Pada penutupan pertemuan tersebut, Dubes RI Ngurah Swajaya menyerahkan Buku Photography mengenai 10 New Bali sebagai destinasi baru untuk kunjungan wisata dan investasi di Indonesia.
(mdk/wri)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaCara Kementerian PUPR Menyiapkan Pemimpin Masa Depan
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dari Kementerian PUPR meningkatkan kapasitas SDM.
Baca SelengkapnyaKejagung Koordinasi dengan BPK soal Kerugian Negara dari Korupsi Timah
Sejauh ini nilai kerugian negara akibat korupsi tersebut senilai Rp271 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kunjungan Kerja ke Inggris, Gibran Bakal Bawa Pulang 'Oleh-Oleh' Ini
Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya terus mendorong optimalisasi peran diaspora Indonesia dalam membangun ekonomi berbasisinovasi.
Baca SelengkapnyaAda Agenda Penting di KPK, Firli Mangkir Pemeriksaan di Bareskrim
Firli Bahuri melalui kuasa hukumnya meminta penyidik Polri untuk menjadwal ulang pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaLibur Akhir Tahun, 291 Ribu Lebih WNI Tinggalkan Indonesia
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, menyiagakan 603 personel.
Baca SelengkapnyaDiseminasi adalah Penyebaran Informasi kepada Khalayak, Begini Strateginya
Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh orang-orang.
Baca SelengkapnyaStrategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor
Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPerludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional
Dengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.
Baca Selengkapnya