Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

RDG Bank Indonesia November Putuskan Pertahankan Suku Bunga Acuan 5 Persen

RDG Bank Indonesia November Putuskan Pertahankan Suku Bunga Acuan 5 Persen RDG BI November Pertahankan Suku Bunga 5 Persen. ©2019 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan November 2019 Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan pada angka 5,00 persen. Suku bunga Deposit Facility juga ditahan pada angka 4,25 persen dan Lending Facility 5,75 persen.

"Rapat Dewan Gubernur BI pada 20-21 November 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day repo rate," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, di Kantor BI, Jakarta, Kamis (21/11).

Dia menegaskan kebijakan moneter akan tetap akomodatif dan konsisten untuk mencapai sasaran inflasi yang terjaga. Penetapan suku bunga ini juga bertujuan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi dan mempertahankan stabilitas perekonomian domestik.

"Menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah menurunnya ekonomi global," ujar bos Bank Indonesia tersebut.

BI Perlu Pangkas Suku Bunga 25 Bps

Kepala Kajian Makro LPEM UI, Febrio Kacaribu, mengatakan pihaknya memandang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia perlu kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps. Dengan demikian suku bunga acuan BI menjadi 4,75 persen.

Dia menjelaskan indikator makro terkini menunjukkan bahwa tren perlambatan ekonomi Indonesia, baik dalam sisi permintaan maupun produksi masih terus berlanjut. BI memulai siklus kebijakan akomodatifnya sejak Juli 2019 dan telah memangkas suku bunga kebijakan sebanyak empat kali.

"Relatif membaiknya kondisi eksternal dan risiko dari perlambatan pertumbuhan ekonomi di bawah potensinya menjadi alasan yang kuat bagi pelonggaran ini," kata dia, lewat keterangan tertulis, Kamis (21/11).

Secara domestik, konsisten dengan melemahnya permintaan, tingkat inflasi masih tetap lebih rendah dibandingkan dengan target BI. Dilihat dari sisi eksternal, sedikit perbaikan terjadi pada defisit transaksi berjalan (CAD) di Triwulan-III 2019 menjadi 2,7 persen terhadap PDB, didukung oleh beberapa penyesuaian yang terjadi pada impor terutama pada defisit minyak yang lebih rendah.

Di sisi lain, aliran masuk modal portofolio terus berlanjut, didukung oleh daya tarik imbal hasil riil yang ditawarkan oleh obligasi Rupiah yang relatif lebih menarik ketimbang negara berkembang lainnya. Rupiah tetap stabil sementara BI mengakumulasi cadangan internasional.

"Secara keseluruhan, dengan kondisi domestik dan eksternal saat ini, kami melihat bahwa BI perlu memangkas suku bunga kebijakannya sebesar 25 bps di bulan ini," katanya.

Rinciannya

Secara lebih rinci, dia memaparkan, kinerja inflasi secara keseluruhan tetap stabil, disebabkan oleh inflasi umum dan inflasi inti pada bulan Oktober tetap berada dalam kisaran target BI yaitu 2,5-4,5 persen. Secara bulanan, indeks harga konsumen naik 0,02 persen (mtm), setelah mencatat deflasi -0,27 persen (mtm) di bulan sebelumnya. Sementara itu, inflasi tahunan mencapai 3,13 persen (yoy) pada bulan lalu; melambat dari 3,39 persen (yoy) di September. Inflasi yang terkendali di Oktober disebabkan oleh kenaikan harga bahan makanan pada laju yang lebih lambat. Harga pangan yang fluktuatif kembali mengalami periode deflasi, turun menjadi -0,47 persen (mtm) pada Oktober dari -2,26 persen (mtm) pada bulan sebelumnya, terutama disebabkan oleh penurunan harga cabai merah karena komoditas tersebut sedang dalam musim panen serta penurunan pada harga telur.Selanjutnya, inflasi komponen harga yang diatur oleh pemerintah tetap stabil, tercatat sebesar 0,03 persen (mtm), relatif tidak berubah dibandingkan dengan 0,01 persen (mtm) pada bulan September. "Inflasi inti bulanan melambat menjadi 0,17 persen (mtm) dari 0,29 persen (mtm) di bulan sebelumnya. Demikian juga dengan inflasi inti tahunan yang turun menjadi 3,20 persen (yoy), menandakan konsumsi yang stabil."CAD pun membaik menjadi 2,7 persen terhadap PDB di Triwulan-III 2019 (USD7,7 miliar) dari 2,9 persen terhadap PDB di Triwulan-II 2019 (USD8,2 miliar), didukung oleh lebih rendahnya defisit perdagangan minyak dan gas karena penerapan kebijakan B-20 di tengah surplus perdagangan non-migas yang stabil. Kinerja ekspor pada Triwulan-IV 2019 akan dibantu oleh meningkatnya harga minyak sawit sebagai akibat dari potensi meredanya ketegangan AS-Tiongkok yang telah meningkatkan harga kedelai. "Ke depan, neraca transaksi berjalan yang relatif terkelola ini dapat menjadi salah satu faktor penting dalam menolong ketahanan eksternal Indonesia menghadapi perlambatan perekonomian global," ujar dia.Secara keseluruhan, Rupiah tetap stabil pada level Rp14.000, terapresiasi sebesar -3,0 persen (ytd) pada 18 November 2019; lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya (Gambar 6). Penguatan Rupiah dipengaruhi oleh adanya pengurangan pada risiko eksternal serta stabilitas kondisi dalam negeri yang cukup kondusif. Sedikit meredanya ketidakpastian di pasar keuangan global mendorong aliran modal untuk masuk ke negara-negara berkembang. Investor terlihat masih memiliki kepercayaan percaya terhadap kondisi fundamental Indonesia, yang tercermin dari total akumulasi aliran modal masuk hingga pertengahan November 2019 yang mencapai USD12,7 miliar dan juga sepenuhnya tercermin dari imbal hasil yang lebih rendah untuk obligasi pemerintah tenor 10-tahun dan 1-tahun menjadi 7,1 persen dan 5,5 persen pada November. "Secara keseluruhan, relatif tingginya imbal hasil riil yang ditawarkan oleh pasar obligasi Indonesia tetap menarik untuk memikat investor asing jika dibandingkan dengan pasar lainnya di Asia," jelas Febrio.Selain memangkas suku bunga kebijakan sebanyak empat kali berturut-turut, Bank Indonesia juga melonggarkan beberapa indikator makroprudensial, termasuk rasio loan-to-value (LTV) untuk memitigasi pertumbuhan kredit yang memburuk. Sementara itu Bank Indonesia juga telah mengumpulkan lebih banyak cadangan devisa menjadi sebesar USD126,7 miliar, dari USD124,3 miliar pada bulan sebelumnya. Cadangan tersebut dibutuhkan sebagai penyangga untuk menghadapi risiko adanya guncangan eksternal. "Untuk bulan ini, melihat perkembangan yang telah dibahas di atas, kami memandang bahwa Bank Indonesia perlu memangkas suku bunga kebijakannya sebesar 25 bps menjadi 4,75," tandasnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Meriah, Khitanan Gibran Diarak Pakai Kuda Renggong Sekampung Turun Ke Jalan Berjoget

Meriah, Khitanan Gibran Diarak Pakai Kuda Renggong Sekampung Turun Ke Jalan Berjoget

Potret meriah Gibran diarak keliling kampung pakai Kuda Renggong.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Potret Lawas Letkol TNI bersama Istri, Bercita-cita Menjadi Kasad Tak Tercapai kini jadi Orang Berpengaruh

Potret Lawas Letkol TNI bersama Istri, Bercita-cita Menjadi Kasad Tak Tercapai kini jadi Orang Berpengaruh

Berikut potret lawas Letkol TNI bersama sang istri.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Daun Bidara Berguna untuk Kesehatan Tubuh, Pahami Manfaat Tanaman Herbal yang Disebutkan dalam Al-Quran

Daun Bidara Berguna untuk Kesehatan Tubuh, Pahami Manfaat Tanaman Herbal yang Disebutkan dalam Al-Quran

Istimewanya, daun bidara ini disebutkan dalam Al-Quran. Lantas apa saja sebenarnya manfaat daun bidara?

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Jenderal Bintang Tiga TNI AL Kenang Doni Monardo, 22 Tahun Lalu Latihan Anti-Teror di Korsel

Jenderal Bintang Tiga TNI AL Kenang Doni Monardo, 22 Tahun Lalu Latihan Anti-Teror di Korsel

Jenderal Bintang 3 TNI Angkatan Laut ini mengenang sosok Jenderal Doni Monardo.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
⁠Potret Gagah Doni Monardo Bareng Prabowo & Jenderal Besar Nasution, Kompak Pakai Baret Merah

⁠Potret Gagah Doni Monardo Bareng Prabowo & Jenderal Besar Nasution, Kompak Pakai Baret Merah

Prabowo mengenang kepergian Doni Monardo dengan mengunggah sebuah foto dirinya dengan almarhum yang sedang mengawal Jenderal Besar A.H. Nasution.

Baca Selengkapnya icon-hand
Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Masih Terkendala SDM dan Infrastruktur

Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Masih Terkendala SDM dan Infrastruktur

SPBE menjadi faktor penting untuk mendukung operasional keseharian pemerintahan.

Baca Selengkapnya icon-hand
Respons Anies soal Draf RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Respons Anies soal Draf RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Komentar Anies Baswedan soal draf UU DKJ yang mengatur gubernur Jakarta ditunjuk presiden

Baca Selengkapnya icon-hand
BI Target Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen Tahun 2024, Perbanas Respons Begini

BI Target Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 12 Persen Tahun 2024, Perbanas Respons Begini

Tigor mengingatkan penting juga untuk waspada. Sebab, perekonomian global masih dihadapkan dengan ketidakpastian.

Baca Selengkapnya icon-hand
Delapan Partai Setuju RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi Usul Inisiatif DPR, Cuma PKS yang Menolak

Delapan Partai Setuju RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi Usul Inisiatif DPR, Cuma PKS yang Menolak

Dalam RUU diatur gubernur akan dipilih oleh Presiden.

Baca Selengkapnya icon-hand
Pengadaan 177 Motor Disorot, Begini Kinerja Hevearita Gunaryanti Saat Jadi Walikota Semarang

Pengadaan 177 Motor Disorot, Begini Kinerja Hevearita Gunaryanti Saat Jadi Walikota Semarang

Hevearita Gunaryanti menjabat sebagai Walikota Semarang sejak 2016-2022.

Baca Selengkapnya icon-hand
Polemik Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, Baleg DPR: Masih Usulan, Pemerintah Belum Tentu Setuju

Polemik Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, Baleg DPR: Masih Usulan, Pemerintah Belum Tentu Setuju

Polemik Gubernur DKI Ditunjuk Presiden, Baleg DPR: Masih Usulan, Pemerintah Belum Tentu Setuju

Baca Selengkapnya icon-hand
Rampung Tahun Depan, Bendungan Mbay Diharapkan Genjot Produksi Beras di Kabupaten Nagekeo

Rampung Tahun Depan, Bendungan Mbay Diharapkan Genjot Produksi Beras di Kabupaten Nagekeo

Presiden Jokowi meninjau pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT.

Baca Selengkapnya icon-hand