Rasio Kepemilikan Mobil Masyarakat Indonesia Terendah di Asia Tenggara
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan RI, memproyeksikan industri otomotif dalam negeri masih bisa tumbuh lebih tinggi ke depannya. Menyusul masih rendahnya rasio kepemilikan mobil di Indonesia.
Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana mencatat, saat ini, rasio kepemilikan mobil di Indonesia hanya mencapai 99 unit per 1.000 orang. Rasio tersebut jauh lebih rendah ketimbang sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara.
"Karena kalau kita bandingkan dengan Thailand itu 275 kendaraan per 1000 orang" ucapnya dalam webinar bertajuk Sektor Otomotif Nasional: Mengubah Tantangan Menjadi Peluang, Kamis (10/6).
Sementara itu, Malaysia berhasil membukukan kendaraan rasio kepemilikan mobil yang lebih tinggi ketimbang Indonesia maupun Thailand. Yakni mencapai 400 unit kendaraan per 1000 orang.
"Padahal Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan kelas menengah akan mencapai 143 juta orang. Atau sekitar 50 persen dari jumlah penduduk Indonesia," terangnya.
Maka dari itu, dia meminta pelaku industri otomotif dalam negeri untuk serius menggarap pasar domestik. Mengingat terbukanya peluang pasar akibat masih rendahnya rasio kepemilikan mobil.
"Jadi, kita lihat peluang potensial untuk meningkatkan sektor otomotif di Indonesia cukup besar," tekannya.
Data Kemenperin: Dari 1.000 Orang di Indonesia, Hanya 87 yang Punya Mobil
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan industri otomotif dalam negeri masih bisa tumbuh lebih tinggi ke depannya. Salah satunya karena rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih tergolong rendah.
Dirjen Industri Logam, Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, Taufiek Bawazier mencatat, rasio kepemilikan mobil hanya 87 unit per 1.000 orang. Sehingga dia menyakini untuk potensi pasar di dalam negeri masih terbuka lebar.
"Kita sebenarnya punya pasar yang sangat besar, dari sisi rasio kepemilikan mobil kita di angka 87 mobil per 1.000 orang. Ini yang mungkin sebetulnya prospek industri otomotif kita masih besar lagi," ujar dia dalam Webinar #3 Road to IDF 2021 "Prospek Pemulihan Ekonomi Sektor Industri Otomotif Nasional", Rabu (14/10).
Rasio tersebut mencerminkan ruang pasar yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku industri. Dilihat dari sisi harga jual mobil di Indonesia, berada di kisaran Rp200-300 juta. Disesuaikan dengan pendapatan per kapita Indonesia yang masih di level angka USD4.000.
"Peningkatan rasio tersebut beriringan dengan meningkatkan daya beli yakni meningkatkan GDP yang masih USD4.000. Sementara negara Eropa GDP sudah mencapai USD40.000-50.000," tambahnya.
Taufiek menjelaskan, untuk mendukung sektor industri otomotif tumbuh dibutuhkan regulasi yang ramah, khususnya di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya percepatan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru sebesar 0 persen atau pemangkasan pajak kendaraan bermotor (PKB).
Dia meyakini, kebijakan ini menstimulus pasar sekaligus mendorong pertumbuhan sektor otomotif yang kian lesu terdampak pandemi Covid-19. Menyusul kian turunnya permintaan akan mobil baru di Indonesia.
"Mudah-mudahan Kemenkeu (Kementerian Keuangan) tidak terlalu lama mengeluarkan itu (PPnBM). Dan kita minta sampai Desember (2020) saja, untuk diungkit sementara. Ini yang menjadi bagian kita untuk upaya recovery," ucapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gebrakan MG Indonesia 2024: Punya Bos Baru dan Lokalisasi Model Mobil Listrik
MG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaUMKM Otomotif Bakal Dikasih Modal Rp2 Triliun untuk Rakit Komponen Mobil Listrik
Dengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPuluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Puluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenperin Catat 74.000 Motor dan Mobil Listrik Mengaspal di Indonesia
Dalam catatan Kementerian Perindustrian, sebanyak 62.000 motor listrik dan 12.000 mobil listrik telah mengaspal di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKeberadaannya Kini Tinggal Kenangan, Ini Fakta Menarik Mobil Ketek Andalan Warga Palembang
Transportasi Mobil Ketek ini masih tergolong dalam jenis opelet yang juga tak kalah populer di era yang sezaman.
Baca SelengkapnyaBuka IIMS 2024, Jokowi Minta Semua Perusahaan Otomotif Dunia Produksi Mobil Listrik di Indonesia
Jokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTernyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaLibatkan Tiga Prajurit, Begini Duduk Perkara Penggelapan Ratusan Motor dan Puluhan Mobil di Gudang TNI Sidoarjo
Ratusan kendaraan hasil curian tersebut ditampung di gudang Balkir Pusat Zeni TNI Angkatan Darat, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKredit Ini Jadi Motor Terbesar Penggerak Kinerja Bank BTN, Sektor Apa?
Realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca Selengkapnya