Rampung 2027, Pabrik Urea di Fakfak Perkuat Pupuk Kaltim di Rantai Pasok Dunia

Merdeka.com - PT Pupuk Kaltim (Persero) target pembangunan pabrik pupuk urea di Fakfak, Papua Barat rampung pada 2027. Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut nantinya punya kapasitas produksi 1,15 juta ton urea, dan 825.000 ton amoniak.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi menyatakan, pabrik pupuk urea di Papua Barat tersebut nantinya bukan hanya mengamankan stok pupuk di dalam negeri. Tapi juga bakal memperkuat posisi perusahaan di rantai pasok dunia (global supply chain), khususnya Asia Tenggara.
"Ke depannya juga, pada peringkat Pupuk Kaltim dalam industri amoniak dan urea, kalau pabrik amoniak yang di Papua Barat sudah berproduksi, ranking kami akan naik dari 3 besar di Asia Pasifik menjadi 2 terbesar di Asia Pasifik," paparnya dalam konferensi pers di The Langham, Jakarta, Rabu (29/3).
"Untuk urea, ini akan meningkat dari ranking 6 jadi ranking 4. Ini artinya PKT jadi perusahaan yang sangat besar, sangat penting bagi global supply chain," kata Rahmad.
Menurut dia, target itu selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang ingin agar perusahaan BUMN bisa jadi pemain penting di kancah global. "Pak Jokowi selalu mengingatkan, ketika ada 100 CEO yang diundang ke Istana Negara, beliau mengingatkan, kita harus membuat supaya Indonesia itu menjadi sangat dibutuhkan pada global supply chain," tuturnya.
Namun, Rahmad menambahkan, Pupuk Kaltim juga tidak akan meninggalkan Fakfak dan Papua Barat dalam menggapai cita-cita tersebut. Perseroan ingin pembangunan pabrik pupuk urea tersebut turut memberikan economic return di tingkat lokal maupun nasional.
"Jadi ini bukan proyek penugasan yang merugikan, tapi juga penugasan yang untuk perusahaan bagus, untuk negara pun bagus. Nanti, kalau pabrik di Papua itu sudah beroperasi, maka kalau kita estimasikan kebutuhan pupuk urea itu sampai 7 juta ton, maka dengan kapasitas produksi yang ada di pabrik Papua Barat itu bisa memenuhi kebutuhan urea di Indonesia sebesar 80 persen di dalam negeri," pungkasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Dirut Pupuk Kaltim: Stok Pupuk Sangat Mencukupi, Jauh di Atas Kebutuhan Petani
Hingga kini tercatat sebanyak 235.143 ton urea subsidi, serta 49.911 ton NPK Phonska dan 10.156 ton NPK Formula Khusus, telah dipasok Pupuk Kaltim.
Baca Selengkapnya
Pupuk Kaltim Catat Telah Jual 2 Juta Ton Pupuk Urea Sepanjang 2023
Dijelaskan Wisnu, pelanggan merupakan salah satu faktor penting terhadap penjualan Pupuk Kaltim, sehingga pelayanan yang diberikan pun terus dimaksimalkan.
Baca Selengkapnya
Cara Kementerian PUPR Menyiapkan Pemimpin Masa Depan
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dari Kementerian PUPR meningkatkan kapasitas SDM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.

Jokowi Sebut Pabrik Amonium Nitrat di Kalimantan Bisa Kurangi 8% Bahan Baku Pupuk
Pabrik ini berkapasitas produksi 75 ribu ton per tahun.
Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Minta Alokasi Pupuk Subsidi Ditambah, Dirut Pupuk Indonesia Respons Begini
Perusahaan berkomitmen memenuhi tambahan ketersediaan pupuk subsidi untuk para petani.
Baca Selengkapnya
Anggaran Subsidi Pupuk Ditambah Rp14 Triliun, Mekanisme Penebusan Hanya Pakai KTP
Hal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk.
Baca Selengkapnya
Dulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan
Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca Selengkapnya
Resmikan Pabrik Amonium Nitrat, Jokowi: Tambah Bahan Baku Pembuatan Pupuk
Keberadaan pabrik tersebut dapat mengurangi impor bahan baku pembuatan pupuk.
Baca Selengkapnya