Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ramai-Ramai Miliarder Khawatir Soal Prediksi Resesi AS

Ramai-Ramai Miliarder Khawatir Soal Prediksi Resesi AS elon musk. ©Reuters

Merdeka.com - Sejumlah miliarder membeberkan prediksi mereka tentang resesi yang diramal akan menimpa ekonomi Amerika Serikat sebelum akhir tahun. Ini setelah peringatan dari lembaga keuangan dan CEO ketika Federal Reserve bergerak untuk mengatasi inflasi tinggi dengan kenaikan suku bunga yang lebih curam dari perkiraan.

Dilansir Forbes, salah satu miliarder yang merasa khawatir akan risiko resesi di AS adalah Elon Musk. Menurutnya, resesi tak terhindarkan di beberapa titik.

Pernyataan itu pun senada dengan yang telah diucapkan Presiden AS Joe Biden dalam wawancara dengan kantor berita Associated Press. Sebelumnya, dalam email internal kepada para eksekutif Tesla, orang terkaya di dunia itu telah mengungkapkan dirinya memiliki perasaan yang sangat buruk tentang ekonomi AS, ketika mengisyaratkan akan adanya PHK di perusahaan kendaraan listrik tersebut.

Pada Mei 2022, pendiri Microsoft Bill Gates juga berbagi sentimen serupa dalam sebuah wawancara dengan jurnalis CNN Fareed Zakaria. Dalam wawancara itu, Gates menyebut dunia sedang menuju perlambatan ekonomi dalam 'waktu dekat' di tengah dampak pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.

Selain itu, CEO JP Morgan Jamie Dimon yang memperingatkan 'badai' ekonomi yang dipicu oleh konflik di Ukraina dan inflasi yang tinggi dan mengatakan banknya sedang mempersiapkan hasil yang buruk dari kedua krisis tersebut awal bulan ini.

"Jika tingkat inflasi tetap di sekitar 8,5 persen seperti saat ini, The Fed perlu mengerem dengan cukup keras agar tidak mendorong ekonomi ke dalam resesi," kata pendiri dan CEO Citadel Ken Griffin.

Selain miliarder, beberapa lembaga keuangan besar dan pemimpin bisnis juga telah memperingatkan risiko resesi AS baik pada akhir tahun ini atau sekitar tahun depan. Pada Selasa kemarin (21/6) Goldman Sachs memperbarui perkiraannya kemungkinan resesi menjadi 30 persen selama 12 bulan ke depan—naik dari 15 persen di bulan April.

Sehari sebelumnya, bank investasi Jepang Nomura memperingatkan bahwa resesi ringan di AS sekitar akhir 2022 sekarang lebih "mungkin" terjadi. Deutsche Bank, bank pertama yang memproyeksikan resesi AS akan datang pada akhir 2023 — merevisi perkiraannya yang menyatakan bahwa sekarang mereka memperikirakan AS bisa melihat resesi yang lebih awal dan agak lebih parah.

Bank investasi asal Jerman itu sekarang memprediksi kontraksi 3,1 persen dari PDB AS pada kuartal ketiga 2023. Adapun catatan baru-baru ini dari kepala ekonom di Moody's Analytics yang memperingatkan risiko resesi AS "sangat tinggi" dan "meningkat."

Reporter: Natasha Khairunnisa Amani

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Prediksi Perputaran Uang Saat Musim Libur Lebaran Tembus Rp276 Triliun

Pemerintah Prediksi Perputaran Uang Saat Musim Libur Lebaran Tembus Rp276 Triliun

Pemerintah memperkirakan perputaran uang selama musim lebaran tahun ini bisa mencapai Rp276 triliun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya