Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ramai-ramai anak buah Jokowi bantah daya beli masyarakat RI menurun

Ramai-ramai anak buah Jokowi bantah daya beli masyarakat RI menurun Presiden Jokowi. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah dihadapkan pada kondisi pelemahan daya beli masyarakat di tengah kondisi perekonomian yang semakin membaik. Pelemahan daya beli tersebut pun berdampak pada penurunan laba sejumlah industri ritel Tanah Air.

Tidak tanggung-tanggung minimarket sekelas Indomaret yang menjangkau masyarakat menengah ke bawah milik PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) mencatatkan penurunan laba yang mengejutkan.

Laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia, laba DNET tercatat hanya Rp 30,5 miliar di semester I-2017. Angka ini turun sekitar 71 persen dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 105,4 miliar.

"Bicara Indomaret, memang ada penjualan mereka yang tertekan. Tentu saja karena segmen mereka pada umumnya adalah menengah ke bawah. Dari situ terlihat berarti orang menahan diri untuk belanja. Jadi itu memang ada sedikit tekanan disana di daya beli masyarakat," ujar Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee kepada merdeka.com di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (3/8).

Hans berpendapat, menurunnya daya beli masyarakat dipengaruhi oleh musim lebaran yang hampir berbarengan dengan masa masuk sekolah. Hal tersebut kemudian, membuat masyarakat mengalihkan dana yang dimiliki untuk membeli kebutuhan yang lebih utama dan lebih mendesak.

"Ini kan ada event Lebaran bertemu dengan masuknya anak sekolah. Jadi orang tentu orang mikir, anak saya sekolah, beli baju kan enggak terus wajib. Jadi mereka utamakan dulu beli keperluan wajib dan mendesak tersebut daripada harus membelanjakan dananya untuk kebutuhan yang tidak mendesak," jelasnya.

Selain alasan kebutuhan mendesak, kebiasaan belanja masyarakat yang mengalihkan cara belanja tunai menjadi online juga ditengarai menjadi penyebab menurunnya pendapatan industri retail. Sebab masyarakat merasa nyaman memperoleh barang yang diinginkan tanpa harus pergi ke toko retail.

"Tetapi memang dari sebagian dari sektor retail ada sedikit pengalihan. Jadi orang tadinya ada belanja langsung, jadi berubah menjadi online. Ada sebagian bergeser kesana. Ini juga memberi pengaruh. Tapi perlu dilihat juga data pembelian dari online meningkat atau tidak," kata Hans.

Namun demikian, Hans mengakui kondisi perekonomian Indonesia cukup baik saat ini. Adanya kondisi pelemahan daya beli tersebut perlu ditelusuri untuk mengetahui secara penyebabnya secara pasti.

"Kondisi ekonomi saat ini baik, seperti data-data yang dimiliki oleh pemerintah. Masyarakat juga punya dana untuk dibelanjakan, tapi itu tadi karena berbagai faktor mereka tidak belanjakan dana itu," pungkasnya.

Namun, anak buah Presiden Jokowi membantah daya beli masyarakat RI menurun. Ini buktinya seperti dirangkum merdeka.com:

(mdk/sau)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah

Jokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah

Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri

Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri

Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Biang Kerok Beras Langka di Pasar: Karena Ada Bencana Banjir

Jokowi Ungkap Biang Kerok Beras Langka di Pasar: Karena Ada Bencana Banjir

Kondisi tersebut membuat stok beras di pasar ritel modern langka

Baca Selengkapnya
Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya

Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya

Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta

Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta

Jokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya