Rahasia Sukses Mulitina Tumini Kembangkan Usaha Keripik, Modal Awal Rp500.000
Merdeka.com - Membangun usaha memang tidak semudah telapak tangan. Namun, usaha keras dan telaten tidak akan pernah mengkhianati hasil.
Salah satu usaha yang terbilang sukses digeluti Mulitina Tumini, 63 tahun kelahiran Pekalongan. Dia memulai usaha Keripik Macho Eliza berbekal modal awal sebesar Rp500.000 pada 2008. Kini, dia menjadi pengusaha makanan ringan dengan merek Keripik Macho Eliza yang merupakan UMKM binaan dari Semen Baturaja asal Palembang.
Dia menceritakan beratnya usaha yang dulu dirintis hanya menggunakan kompor minyak dan wajan kecil, sehingga hanya mampu memproduksi 1 Kg atau 10 bungkus keripik per hari. Proses pemasarannya juga dilakukan sendiri dari warung ke warung.
"Salah satu keistimewaan Keripik Macho yang saya produksi adalah bahan baku yang digunakan itu macho (sejenis ikan teri) yang hanya bisa didapat di Palembang. Sehingga memiliki rasa gurih yang khas," kata Mulitina Tumini.
Seiring berjalannya waktu, pada 2017 usahanya sempat macet karena terkendala modal. Dia mengaku, ketiadaan modal yang dibarengi dengan kenaikan harga bahan baku membuatnya tidak menyanggupi pesanan dari para pelanggan. Padahal saat itu, banyak yang mengaku suka dengan Keripik Macho buatannya karena rasanya enak.
"Dulu ada yang pesan 100 bungkus, tapi saya tidak menyanggupi. Sampai akhirnya saya dapat informasi tentang Rumah Kreatif BUMN (RKB) Baturaja yang saat ini menjadi Rumah BUMN Baturaja. Saya menceritakan kesulitan usaha yang saya alami. Awalnya saya hanya berharap bisa dapat bantuan pinjaman Rp5 juta - Rp10 juta. Setelah dilakukan survei pada tahun 2017, usaha saya dinilai berpotensi dan akhirnya saya mendapat pinjaman Rp50 juta,” ujar Mulitina Tumini.
Berkat pinjaman dana dari Rumah BUMN Baturaja itu, akhirnya dia bisa kembali menjalankan usahanya, bahkan sukses melakukan pengembangan usaha. Selain memproduksi Keripik Macho, bersama 3 orang rekannya, kini Mulitina Tumini juga memproduksi stik bawang, emping ubi, sale pisang, kopi bubuk, wedang jahe, lempok, hingga abon ikan patin.
Dia menuturkan, bahwa pembinaan yang diberikan oleh Rumah BUMN Baturaja tidak terbatas pada bantuan dana, tetapi juga meliputi bantuan untuk perizinan, sertifikasi halal, pelatihan, hingga pemasaran baik secara offline maupun online melalui media sosial. Produk-produk Eliza kini telah masuk ke toko pusat oleh-oleh dan minimarket di Baturaja, bahkan tersedia secara online.
Rumah BUMN Baturaja merupakan wadah berkumpulnya pelaku UMKM untuk belajar bersama dan menciptakan produk kreatif dan berkualitas. Sejak didirikan pada 14 November 2017, Rumah BUMN Baturaja yang dikelola oleh Semen Baturaja, anak usaha SIG, telah memiliki 261 UMKM binaan dari Kabupaten Oku. Mereka mengembangkan usaha kuliner, kriya, fesyen dan kecantikan.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, kisah sukses Mulitina Tumini merupakan satu dari ribuan perjalanan SIG dalam mendukung pelaku UMKM. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan poin 8, yakni mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif, dan pekerjaan yang layak bagi semua.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaPria Ini Tak Takut Gagal Merintis Usaha Selama Masih Ada Ibu, Akhirnya Sukses Jual Makanan dengan Omzet Rp20 Juta Sebulan
Dengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.
Baca SelengkapnyaKisah Pengusaha UMKM Akar Jawi Raup Omzet Rp20 Juta per Bulan, Modal Awal Cuma Rp200.000
Ummi Salamah mengungkapkan bahwa resep minuman rempah diperoleh dari ibu mertua yang berprofesi sebagai penjual jamu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaPemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil
Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaNekat Bisnis Ikan Mas Koki, Modal Seadanya Hingga Bisa Raup Omzet Rp20 Juta per Bulan
Agung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Hobi, Mahasiswi Cirebon Ini Rintis Bisnis Kue Almond hingga Bisa Punya Karyawan
Dari kecil dirinya memang suka berjualan dan membuat olahan makanan. Dirinya punya mimpi untuk membuka toko kue
Baca SelengkapnyaDulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan
Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca Selengkapnya