Qualis Indonesia: Teknologi jadi faktor utama dorong pertumbuhan industri
Merdeka.com - Direktur PT Qualis Indonesia, Jimmy Wijaya menyebut bahwa perkembangan teknologi menjadi faktor utama dalam mendorong pertumbuhan industri di Indonesia. Bahkan, ke depan teknologi bukan lagi menjadi suatu hal yang baru bagi sektor-sektor industri di Tanah Air.
"Saat ini Indonesia sedang memasuki disrubsi era teknologi telah mengubah cara kita untuk berinteraksi satu sama lain. Tidak hanya itu, internet juga turut mengubah cara kita brinteraksi dengan mesin. Di mana hal ini diyakini menjadi suatu hal umum di masa depan," kata Jimmy Jimmy dalam acara Indonesia Qualitiy & Safety Forum, di Jakarta, Rabu (17/10).
Melihat perkembangan itu, Jimmy menyebut langkah Kementerian Perindustrian dalam implementasi Making Indonesia 4.0 merupakan bentuk nyata pemerintah dalam upaya mendukung peningkatan produktivitas serta daya saing sumber daya manusia (SDM) ke depan. Sebab, mau tidak mau Indonesia harus melangkah lebih maju agar tidak kalah saing dengan negara-negara berkembang lainnya.
"Terlepas dari optimis yang ada masih banyak aspek pengembangan yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Namun demikian, inisiataif Making Industri 4.0 dapat tercapai melalui pembangunan infrastruktur digital nasional, peningkatan kualitasi SDM, pembangunan ekosistem industri yang berorientasi pada inovasi, dan insentif dalam bidang teknologi," jelasnya.
Jimmy meyakini, dengan adanya inovasi teknologi serta didukung oleh SDM yang berkompeten akan menjadi kunci dalam mentukan kesuksesan Indonesia dalam memasuki Industri 4.0. Terlebih untuk menjadi salah satu negara 10 besar ekonomi global di 2030 mendatang bukan hal yang tidak mungkin bagi Indonesia.
"Ini mulai tercermin dari sisi indeks dan daya saing global kita di mana pada tahun ini organisasi forum ekonomi dunia menempatkan Indonesia pada posisi ke 36 dari 137 negara. Selain itu indonesia juga menempati peringkat ke 31 dalam tahap inovasi dan ke 32 untuk kecanggihan bisnis," pungkasnya
Diketahui, Presiden Joko Widodo secara resmi telah meluncurkan program Making Indonesia 4.0 pada acara Indonesia Industrial Summit (ISS) 2018 beberapa waktu lalu. Melalui implementasi Industri 4.0 diharapkan proses produksi manufaktur menjadi semakin efisien, sehingga terjadi peningkatan produktivitas dan daya saing.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran
Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaDigitalisasi Teknologi Merambah Mesin Sangrai Kopi, Apa Keunggulannya?
Industri mesin sangrai kopi pun kini turut berkembang mengikuti perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaAda Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet
Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaYuk Hindari, Lima Faktor Bikin Mobil Anda Jadi Boros Bahan Bakar
Teknologi mobil saat ini sudah semakin canggih, apalagi sekarang sistem pembakarannya sudah menggunakan injeksi yang dikendalikan komputer.
Baca SelengkapnyaMenkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer
Bahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaSegini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca Selengkapnya