Merdeka.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) ingin menjadikan Indonesia sebagai hub dari pasar amonia dunia, sehingga Pupuk Indonesia serius untuk mengembangkan amonia hijau di Indonesia. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan, di mana yang pertama dan yang paling penting adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM).
"Untuk mencapai target yang optimal, tentu perusahaan perlu memiliki SDM yang andal. Untuk itu, penguatan SDM perlu selaras dengan pengembangan sisi infrastruktur, pasar, dan komersilnya," kata Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal di Jakarta, dikutip Antara, Minggu (2/4).
Dia juga berharap, adanya dukungan dari pemerintah dengan memberi insentif, mengingat pengembangan ammonia bersih atau clean amonia juga merupakan bukti nyata untuk mendukung program transisi energi dari pemerintah untuk menuju Net Zero Emission di 2060.
"Kita harus mendapatkan dukungan dari pemerintah, kita sudah berbicara tentang insentif subsidi karena ini adalah produk baru jadi kami membutuhkan dukungan dari pemerintah. Tapi ini adalah kunci dari kesuksesan ini," ujar Gusrizal.
Sementara itu, General Manager of Methanol & Ammonia, Mitsui & Co Ltd Konichi Asano mengatakan, Indonesia memiliki daya tarik sendiri bagi para investor untuk mengembangkan Clean Ammonia. Indonesia sudah memiliki rencana yang jelas dalam pengembangan Ammonia di tanah air.
Mengutip peta jalan Pupuk Indonesia, produksi ammonia hijau direncanakan mencapai 0,99 juta ton, amonia biru mencapai 2,15 juta ton pada 2030. Sedangkan produksi amonia abu-abu (bahan baku pupuk) sebesar 7 juta ton.
Kemudian target produksi amonia biru pada 2040 bertambah lagi menjadi 3,46 juta ton, amonia hijau masih 0,99 juta ton, dan amonia abu-abu 7 juta ton. Sedangkan pada 2050, produksi amonia bersih diperkirakan bisa mencapai sekitar 7 juta ton, meliputi amonia biru menembus 3,56 juta ton serta amonia hijau naik menjadi 3,4 juta ton.
"Di Indonesia bukan saja hanya Ammonia biru tapi juga ammonia hijau meningkatkan kesempatan kita untuk berinvestasi dan saya rasa permintaan teruntuk Ammonia hijau dan biru akan meningkat apalagi di Asia dan tentunya secara global," ucapnya.
Chief Technology Officer & Fuels Maersk Mc-Kinney Moller Center for Zero Carbon Shipping Denmark Torben Norgaard mengatakan, peluang untuk meraup pasar Ammonia dunia sangat besar. Asalkan, ada perbaikan dari sisi nilai rantai pasoknya.
"Rantai nilai pasokan itu kemudian bisa akan mencapai skala yang diinginkan dan kemudian bisa mandiri dan berkompetensi dengan alternatif-alternatif," ujar Norgaard. [azz]
Baca juga:
Adopsi Teknologi Jepang & Jerman, Pupuk Indonesia Kembangkan Industri Green Ammonia
Permintaan Blue dan Green Amonia Diperkirakan Terus Meningkat
Petani Keluhkan Kelangkaan Pupuk, Jokowi Perintahkan Mentan Cari Solusi
Penuhi Kebutuhan Petani, Pupuk Indonesia Tambah Kapasitas Gudang Hingga 1.500 Ton
Ikut Arahan Erick Thohir, Begini Cara BUMN Pupuk Peringati HUT ke-25 Kementerian
Perang Rusia-Ukraina Bikin Harga Pupuk NPK Naik 4 Kali Lipat
Babak Akhir Amerika Serikat Selamat dari Jeratan Utang dan Kebangkrutan
Sekitar 17 Menit yang laluPurdi Chandra, Nekat Berhenti Kuliah untuk Bangun Primagama dengan Modal Rp300.000
Sekitar 31 Menit yang laluBertemu Mendag Jepang, Mendag Zulkifli Hasan: Perdagangan Dapat Terus Ditingkatkan
Sekitar 1 Jam yang laluBertemu Menteri Perdagangan Australia, Mendag Zulkifli Bahas Peningkatan Perdagangan
Sekitar 1 Jam yang laluKondisi Miris di Bali, Turis Asing Ambil Alih Pekerjaan Warga Lokal
Sekitar 1 Jam yang laluBertemu Wamendag Chile, Mendag Zulkifli Hasan Apresiasi Implementasi IC–CEPA
Sekitar 1 Jam yang laluBenarkah Harga Rokok Makin Mahal Jelang Pemilu 2024? Ini Penjelasan Dirjen Bea Cukai
Sekitar 1 Jam yang laluBakal Perkuat Argentina Lawan Indonesia, Berapa Kekayaan Lionel Messi?
Sekitar 1 Jam yang laluAda Usulan Bus TransJakarta Layani Rute ke Bandara Soekarno-Hatta
Sekitar 2 Jam yang laluAsal-Usul Gaji ke-13 PNS Sudah Ada Sejak 1969
Sekitar 2 Jam yang laluPerhatikan, 4 Cara Ini Wajib Diterapkan agar Tidak Boros saat Belanja
Sekitar 4 Jam yang lalu5 Rahasia Atur Keuangan dan Pesangon Usai Kena PHK
Sekitar 5 Jam yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 15 Jam yang laluPemerintah RI Bantu Negara Miskin Rp8 Triliun, Afganistan dan Zimbabwe Bakal Kebagian
Sekitar 15 Jam yang laluJenderal Bintang 1 & 2 Polri Makan Lesehan Bareng Siswa SPN, Menunya Bikin Nagih
Sekitar 28 Menit yang laluPerwira Polwan Sidak Anggota, Ada Polisi Kumisan & Jenggotan Langsung Dikorek Api
Sekitar 47 Menit yang laluPotret Jenderal Lulusan Terbaik Nostalgia Bareng Teman Lama, Kumpulnya di Saung 91
Sekitar 1 Jam yang laluViral Ibu Protes Saat Dampingi Anaknya Praktik Buat SIM
Sekitar 6 Jam yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 15 Jam yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 4 Hari yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami