Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PUPR dan Kementan Kerjasama Bangun Infrastruktur Air

PUPR dan Kementan Kerjasama Bangun Infrastruktur Air air bersih. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait pembangunan infrastruktur ketahanan pangan. Kerjasama ini akan lebih ditekankan kepada pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) demi menjaga ketahanan pangan.

Penandatanganan MoU ini merupakan kelanjutan dari pertemuan Menteri Basuki dan Mentan SYL pada 8 November 2019, di mana kedua pihak pada saat itu sepakat secara informal melakukan kerjasama.

"MoU ini kita lebih sinergis, sehingga program ketahanan air bisa berjalan untuk mendukung ketahanan pangan," kata Menteri Basuki di Gedung Kementerian PUPR, Selasa (3/12).

Guna mempercepat proses penandatanganan, Basuki mengaku terpaksa mencoret Perjanjian Kerja Sama (PKS) antar dua direktur jenderal (dirjen) pada dua kementerian. Namun, dia belum merinci siapa saja dirjen yang dimaksud.

"Bahkan ada 1 pasal PKS antar kedua dirjen saya coret. Yowis langsung saja jalan. Cukup telepon-teleponan untuk melaksanakan MoU ini," ujar dia.

Sementara itu, Mentan Syahrul mengutarakan, Kementan dan Kementerian PUPR merupakan dua instansi yang tak bisa terpisahkan, lantaran saling terikat untuk bisa menyediakan infrastruktur air bagi masyarakat.

"Tak mungkin Kementan dan Kementerian PUPR jalan tanpa air dan infrastruktur. MoU ini memberikan ruang kepada kami menata lebih baik pertanian, dan bisa berakselerasi lebih kuat," ungkap dia.

Krisis Pangan

Asia diramal akan menghadapi krisis pangan dalam 10 tahun ke depan. Untuk menghindari ini, Asia membutuhkan investasi hingga USD 800 miliar atau Rp11.000 triliun (USD 1= Rp14.100) untuk pangan. Ini mengacu pada laporan dari PwC, Rabobank, dan perusahaan investasi Temasek.

Asia Food Challenge Report, seperti mengutip laman CNBC, juga mengungkapkan bahwa pengeluaran makanan akan naik lebih dari dua kali lipat. Dari USD 4 triliun pada 2019, menjadi lebih dari USD 8 triliun pada tahun 2030.

"Asia tidak dapat memberi makan dirinya sendiri, dan perlu menginvestasikan USD 800 miliar lagi, dalam 10 tahun ke depan untuk menghasilkan lebih banyak makanan, dan memenuhi kebutuhan kawasan," menurut sebuah laporan.

Prediksi ini juga melihat populasi di Asia mengalami pertumbuhan, sehingga menuntut pangan yang lebih aman, sehat, dan berkelanjutan. Sementara itu, populasi Asia dapat tumbuh sekitar 250 juta pada sepuluh tahun mendatang, hal itu termasuk dengan Indonesia.

"Jika investasi ini tidak terwujud, kami percaya industri akan berjuang untuk memenuhi permintaan, menghasilkan hasil makanan yang lebih buruk untuk populasi Asia," menurut penulis laporan yang disusun oleh PwC, Rabobank, dan perusahaan investasi Singapura Temasek .

Jika tidak segera diantisipasi terkait pangan, maka akan berada dalam posisi yang buruk dalam 10 tahun mendatang. Dengan investasi USD 800 miliar, dapat digunakan untuk industri pangan pertanian Asia, serta untuk bidang teknologi dan inovasi, yang bisa menjadi jalan keluar mengatasi permasalahan pangan.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya
Pj Gubernur Kaltim Temani Mendagri Kunjungi IKN

Pj Gubernur Kaltim Temani Mendagri Kunjungi IKN

Kunjungan ini untuk melihat sejumlah proyek infrastruktur fisik di Ibu Kota Nusantara.

Baca Selengkapnya
Sempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar

Sempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar

Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.

Baca Selengkapnya
Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta

Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta

Jokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya
Perpadi Puji Gebrakan Mentan Amran Soal Penambahan Alokasi Pupuk

Perpadi Puji Gebrakan Mentan Amran Soal Penambahan Alokasi Pupuk

Mentan Andi Amran Sulaiman dalam memperjuangkan penambahan alokasi pupuk subsidi hingga Rp 28 triliun.

Baca Selengkapnya
Anggaran Subsidi Pupuk Ditambah Rp14 Triliun, Mekanisme Penebusan Hanya Pakai KTP

Anggaran Subsidi Pupuk Ditambah Rp14 Triliun, Mekanisme Penebusan Hanya Pakai KTP

Hal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Bakal 'Geruduk' Kantor Ditjen Pajak Bahas PPN Naik 12 Persen

Pengusaha Bakal 'Geruduk' Kantor Ditjen Pajak Bahas PPN Naik 12 Persen

Budi mengaku telah melakukan komunikasi bersama Dirjen Pajak Suryo Utomo terkait rencana pemerintah untuk menaikkan menaikkan PPN menjadi 12 persen pada 2025.

Baca Selengkapnya
Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?

Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?

Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.

Baca Selengkapnya