PT Saraswati resmi melantai di bursa
Merdeka.com - Penyedia jasa akomodasi dan perhotelan, PT Saraswati Griya Lestari resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan ini merupakan emiten kedua, yang melantai di bursa pada awal 2013.
Emiten yang memiliki kode emiten HOTL, melepaskan saham sebesar 550 juta. Harga yang ditetapkan sebesar Rp 185 per saham dari hasil penawaran awal (book building) dengan nominal Rp 100 per saham. Diharapkan dana yang diperoleh dari IPO senilai Rp 101,75 milliar.
Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB saham saham dibuka dengan harga tertinggi Rp 240 atau naik 13 persen dari harga saham perdana sebesar Rp 185 per saham. Saham sempat berada pada level terendah Rp 195 dan nilai transaksi Rp 2 miliar dengan frekuensi 315 kali dan volume perdagangan 18 ribu lot.
Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan sektor perhotelan adalah industri yang sekarang tumbuh yang sangat pesat. "Ini akan menjamin pertumbuhan Saraswasti ke depannya seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Harapannya menjadi portofoilio BEI dan merupakan kepercayaan investor global dan domestik," ujarnya dalam acara listing HOTL di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (10/1).
Dia mengatakan sejak 2 Januari 2013, investor asing sudah membeli saham di BEI lebih dari Rp 2 triliun. "Ini merupakan kepercayaan investor asing pada Indonesia sehingga muncul sentimen positif bagi pelaku pasar di Indonesia," katanya.
Perseroan menunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi IPO adalah PT Valbury Asia Securities. Perseroan juga menerbitkan sebanyak 275 juta waran seri pertama dengan harga pelaksanaan Rp 220 per lembar.
Periode perdagangan waran seri pertama di pasar reguler dan negosiasi 10 Januari 2013-8 Januari 2018 sementara periode pelaksanaan waran seri pertama adalah 10 Januari 2014-9 Januari 2018.
Saat ini, perseroan beroperasi di Magelang, Jawa Tengah (Saraswati Borobudur) dan Bali (Best Western Kuta Beach, Anantara Bali-Uluwatu Resort & Spa, The Westin Ubud Resort & Spa, dan The Saraswati A Luxury Collection Resort Simanyak).
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
63 Perusahaan Melantai di Bursa Saham Sepanjang 2023, Raup Dana Rp49 Triliun dari IPO
Sampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaTambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaBaru IPO, Emiten Nikel Adhi Kartiko Pratama Diakuisisi Perusahaan Asal Korsel
PT Adhi Kartiko Pratama melantai di bursa saham pada 9 Januari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hari Terakhir Lapor SPT Tahunan: Jika Terlambat Siap-Siap Kena Sanksi Denda hingga Masuk Penjara
Beriku daftar sanksi bagi wajib pajak yang terlambat lapor SPT Tahunan.
Baca SelengkapnyaSatgas Pertamina Sukses Amankan Pasokan Energi Natal dan Tahun Baru
PT Pertamina (Persero) sukses mengamankan pasokan energi nasional selama masa Natal dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaAda 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun
Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaSenyum Sri Mulyani saat Jumlah Pelapor SPT 2023 Naik 7,32 Persen
Sri Mulyani menyebut batas waktu untuk pelaporan SPT 2023 untuk Pajak Pribadi yang telah berakhir pada 31 Maret 2024 pukul 23.59.
Baca SelengkapnyaJasa Marga Catat 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H-2 Natal 2023
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.093.363 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek.
Baca SelengkapnyaPer 31 Maret 2024, Baru 12,7 Juta Wajib Pajak Lapor SPT Tahunan
Kesadaran wajib pajak melaporkan SPT tahunan mengalami peningkatan 4,92 persen (yoy).
Baca Selengkapnya