Proyeksi Ekonomi Dunia Turun, Industri RI Bakal Kena Imbas
Merdeka.com - Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko menilai, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh The International Monetary Fund (IMF) menjadi 3,3 persen dari sebelumnya 3,5 persen akan berdampak negatif bagi Indonesia. Hal ini pun akan menjadi tantangan bagi pemimpin Indonesia di masa yang akan datang.
"Jadi memang siapapun yang terpilih, Presiden menghadapi fakta yang tidak selalu enak. Dari sisi makroekonomi, domestik, dan global itu suram. Misalnya, proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh IMF diturunin lagi 3,5 persen jadi 3,3 persen. Itu menandakan ekonomi dunia menyusut dan punya impact negatif bagi Indonesia," ujar Agustinus di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu (10/4).
Agustinus mengatakan, tantangan ekonomi global ini bukan sesuatu yang mudah untuk dilalui. Sebab, bersamaan dengan penurunan pertumbuhan ekonomi, iklim investasi dan bisnis juga akan turut lesu dari sebelumnya. Hal ini pun sudah diprediksi oleh berbagai pihak.
"Tantangannya tidak sederhana. Ditambah iklim bisnis dan industri. Survey Jetro, salah satu perusahaan Jepang prospek bisnis di kawasan Asia menurun dan Indonesia turun signifikan daripada negara lain," jelasnya.
Pelaku usaha, kata Agustinus, akan menahan diri dengan adanya beberapa isu krusial yang dianggap kurang menguntungkan bagi pengusaha. "Misal isu perpajakan, buruh, kenaikan upah, ini risiko yang dipandang pelaku usaha tidak membuat bisnis berkembang pesat," katanya.
Untuk itu, Agustinus menyimpulkan, ke depan bisnis dan industri tidak akan tumbuh tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah pun diminta agar menyiapkan strategi untuk membuat bisnis di Indonesia terus bergairah.
"Secara umum bisnis tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Padahal kita mau ekonomi tumbuh maksimal dari yang sekarang dan dunia usaha berkembang pesat. Karena tidak mungkin pertumbuhan ekonomi tinggi kalau bisnis tidak maju," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya
Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPrabowo Optimis Hilirisasi Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh 2 Digit: Ini Bukan Omong Kosong!
Prabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca Selengkapnya