Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Proyeksi Dampak Pelarangan WNI Masuk ke 59 Negara Pada Sektor Ekonomi

Proyeksi Dampak Pelarangan WNI Masuk ke 59 Negara Pada Sektor Ekonomi antrean penumpang di Bandara Soekarno Hatta. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Warga Negara Indonesia (WNI) dilarang untuk masuk ke Malaysia mulai 7 September 2020 lalu. Ironisnya bukan hanya Malaysia, 58 negara lainnya diberitakan turut menutup pintu bagi Indonesia. Hal ini tak lain karena peningkatan jumlah pasien positif terinfeksi Virus Covid-19 kian meningkat setiap hari.

Ekonom Institute Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listyanto, menilai penolakan oleh 59 negara terhadap kedatangan WNI merupakan suatu bentuk kritik terhadap pemerintah atas upaya penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air. Menyusul semakin banyaknya masyarakat yang terpapar virus Corona jenis baru tersebut.

"Saya kira penolakan oleh WNI Itu sebagai bentuk jeweran terhadap upaya Pemerintah dalam menangani pandemi ini. Karena kan jumlah korbannya terus melonjak setiap harinya," jelas dia kepada Merdeka.com, Rabu (9/9).

Menurutnya penolakan oleh sejumlah negara mitra dagang Indonesia harus mendapatkan perhatian khusus, agar segera direspons dengan baik. Sebab, jika dibiarkan terlalu lama, dia mengkhawatirkan kegiatan ekonomi ekspor-impor yang tengah digiatkan pemerintah dapat terancam.

"Apalagi kan dari aktivitas ekspor-impor selama ini mampu menyumbang hingga sebesar 30 persen terhadap PDB Indonesia. Akibatnya upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional dapat terganggu," jelas dia.

Dampak buruk lainnya yang dikhawatirkannya ialah terjadinya penurunan kepercayaan pasar internasional akan keamanan produk barang ataupun aneka komoditas pangan asal Indonesia. Mengingat penyebaran virus mematikan di dalam negeri menjadi tidak terkendali.

"Karena kan dari 59 negara itu, mayoritas adalah negara mitra dagang yang selektif terhadap keamanan produk barang ataupun pangan dari paparan Covid-19. Saya kira ini penting untuk diperhatikan Pemerintah," imbuh dia.

Pemerintah Diminta Prioritaskan Aspek Kesehatan

Oleh karena itu, Pemerintah diminta lebih berusaha keras dalam memerangi pandemi Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia. Antara lain dengan percepatan realisasi program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) khususnya untuk penanganan kesehatan dan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak.

Selain itu, Pemerintah juga diminta lebih piawai dalam menetapkan skala prioritas dalam menyikapi pandemi. Misalnya dengan merelokasi anggaran program pengembangan pariwisata untuk program darurat penanganan pandemi Covid-19.

"Rasanya di situasi kedaruratan kesehatan ini, mau tidak mau Pemerintah harus membuktikan diri bisa memenangkan perang melawan pandemi. Maka menetapkan skala prioritas melalui relokasi anggaran juga menjadi penting," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan penutupan pintu bagi warga Indonesia tak lantas membuat investasi surut. Sebab, pengusaha akan tetap jeli melihat peluang walau banyak tantangan.

"Ini menyangkut Covid-19 kondisinya harus kita ikhtiar bersama-sama. Dalam konteks bisnis, jangankan negara, pengusaha dalam musibah ada kita datang," ujarnya dalam konferensi pers online, Jakarta, Selasa (8/9).

Bahlil menegaskan Indonesia adalah negara yang aman untuk berinvestasi. Untuk itu, dia optimistis, target investasi yang telah ditetapkan pada awal tahun pasti akan tercapai pada kuartal III-2020.

"Apa yang mau saya sampaikan Indonesia adalah negara investasi yang menjanjikan. Sekalipun dalam keadaan Covid, tapi saya sampai dengan hari ini optimis realisasi investasi InsyaAllah mencapai target," tandasnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Tak Cuma di Indonesia, WNI di Negera Ini juga Tempuh Berjam-jam Perjalanan Demi Nyoblos

Tak Cuma di Indonesia, WNI di Negera Ini juga Tempuh Berjam-jam Perjalanan Demi Nyoblos

Pemilu di Polandia berjalan tertib dan lancar serta diikuti oleh banyak WNI yang mencoblos dengan antusias.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM

Relawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM

Menurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.

Baca Selengkapnya
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri

Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri

Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.

Baca Selengkapnya
2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya

2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya

Ketiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai

Baca Selengkapnya
Sejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan

Sejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan

PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.

Baca Selengkapnya
Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Tiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan

Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Baca Selengkapnya