Merdeka.com - Pemerintah optimis program Kartu Prakerja bisa mendorong tingkat inklusi keuangan masyarakat karena metode pembayaran yang dilakukan secara digital. Saat ini, ada empat mitra pembayaran digital dalam program Kartu Prakerja yakni Bank BNI, OVO, LinkAja, dan GoPay.
"Kami berharap dari mitra pembayaran digital ini, inklusi keuangan bisa naik. Semakin meningkat pemanfaatan infrastruktur dan teknologi, semakin meningkat pergerakan perilaku masyarakat dari tunai ke digital," kata Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gede Edy Prasetya dalam Webinar Kemenko Bidang Perekonomian bertajuk 'Makin Inklusif dengan Kartu Prakerja' di akun YouTube Dewan Nasional Keuangan Inklusif, Jakarta, Selasa (28/4).
Menurutnya, dengan adanya penggunaan uang elektronik dan transaksi digital, pemerintah bisa meminimalisir penyebaran virus corona. Mengingat, uang tunai disinyalir jadi salah satu tempat terjadinya transmisi penularan Covid-19.
"Jadi untuk sementara ini kita gunakan digital payment untuk mengamankan kesehatan kita sendiri," imbuhnya.
Dana yang disalurkan melalui uang elektronik ini sebesar Rp3,5 juta. Dari jumlah tersebut, Rp1 juta diperuntukkan untuk mengikuti berbagai pelatihan yang ditawarkan di platform digital. Sementara sisanya diberikan kepada penerima manfaat untuk mengelola dana bantuan tersebut.
Edy meminta penerima manfaat bisa bijaksana dalam menggunakan dana bantuan, tidak habis untuk belanja konsumtif melainkan sebagai modal awal usaha dari hasil pelatihan. "Kami berharap ini tidak habis konsumtif, tapi dijadikan modal buat mengembangkan usaha setelah mengikuti program Kartu Prakerja," jelasnya.
Baca Selanjutnya: Disisihkan untuk Menabung dan Usaha...
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami