Program ekonomi capres yang sulit terealisasi dalam 5 tahun
Merdeka.com - Masyarakat akan menentukan pilihannya, pada 9 Juli nanti. Saat ini ada dua pasang kandidat calon presiden serta wakilnya yang bertarung memperebutkan suara rakyat. Sejumlah visi dan misi dari berbagai bidang tengah disodorkan kedua pasang capres dan cawapres untuk menggaet suara dan tentunya bisa direalisasikan saat memimpin.
Dalam bidang ekonomi, rupanya dari semua program yang ditawarkan para kandidat, ada beberapa yang tidak bisa diterima nalar. Dengan tenggat waktu kepemimpinan yang berlangsung hanya lima tahun, kedua pasang capres cawapres menawarkan sejumlah program yang membutuhkan waktu panjang biar dapat terealisasi.
"Kalau bicara masalah realistis, hampir semua realistis," ujar pengamat ekonomi Kodrat Wibowo. Namun, permasalahan yang ada yakni waktu pengerjaan dari program tersebut. Berikut visi dan misi kedua pasang capres cawapres yang dinilai hampir tidak mungkin terselesaikan dalam waktu 5 tahun:
Kedaulatan pangan ala Jokowi
Pengamat ekonomi Kodrat Wibowo menuturkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang kerap digadang-gadangkan oleh Joko Widodo alias Jokowi membutuhkan waktu yang cukup lama. "Bagaimana kita bisa berdaulat pangan dalam waktu relatif pendek ? itu cukup riskan," katanya.
Kodrat mengatakan titik awal perwujudan kedaulatan pangan yakni dengan ketersediaan lahan. "Bagaimana kita bisa menambah produksi pertanian kalau lahannya pun terus menyusut. Beras saja kita impor. Okelah ada programnya perlindungan, penambahan bahkan ada Undang-Undang yang mengatur tentang perlindungan peningkatan lahan pertanian."
Namun, hal tersebut dikembalikan lagi dengan tenggat waktu yang ada. "Mungkinkah dalam waktu 3 sampai 4 tahun kita betul-betuk bukan hanya mandiri tetapi berdaulat. Buat pangan saya kira butuh minimal 5 tahun prosesnya," katanya.?
Lindungi SDA dengan bangun smelter ala Prabowo
Pengamat ekonomi Kodrat Wibowo meragukan pembangunan smelter yang akan dilakukan jika pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa terpilih nanti.
Pembangunan smelter tersebut Prabowo untuk melindungi kekayaan alam yang ada di Tanah Air serta ingin menjadikan Indonesia Bangsa Mandiri yang mengolah kekayaan alamnya sendiri.
"Saya kira itu (pembangunan smelter) tidak akan tercapai dalam 5 tahun. Satu smelter saja membutuhkan waktu 4 tahun untuk dibangun."
Dia mencontohkan, PT Newmont yang baru satu tahun undang-undang berjalan, sudah minta renegosiasi kontrak. "Sekarang kita yang kalang kabut karena Newmont mau pergi karena tidak tahu lagi harus mengolah bagaimana dengan sumber daya alam," ujarnya.
Konversi minyak ke gas ala Jokowi-JK
Pengamat ekonomi Kodrat Wibowo mengatakan program konversi dari minyak ke gas yang digadang-gadangkan pasangan Jokowi-JK membutuhkan kajian lebih lanjut. "Kalau gasnya gas elpiji kan sudah terjadi walaupun sekarang kita lihat elpijinya habis kan. Alhasil kita impor lagi," katanya.
Kodrat menambahkan jika berbicara tentang konversi dari minyak ke gas, ada banyak hal yang harus dipikirkan terlebih dahulu, yakni pembangunan SPBG serta jalur distribusinya.
"Ingat tidak mungkin langsung. 4 hingga 5 tahun itu awalnya saja bikin SPBG, bikin pipanya untuk jalur distribusi, belum lagi tiap pabrik mobil harus punya converter kit. Converter kita saja mahal itu," jelas Kodrat.
Dia mengatakan, untuk logistiknya saja sudah memakan waktu 4 hingga 5 "Kalau pemimpinnya belum ganti kalau ganti lagi bagaimana."
Kartu BBM bersubsidi ala Prabowo
Kubu Prabowo - Hatta berencana mengeluarkan kartu BBM bersubsidi yang dimaksudkan agar subsidi tepat sasaran. Namun hal itu diragukan oleh pengamat ekonomi Kodrat Wibowo.
"Kartu-kartu seperti itu bisa dipalsukan. Sekarang apa sih yang tidak bisa dipalsukan," ketusnya.
Dia mengatakan subsidi bisa menjadi tepat sasaran, kalau diikuti manajemen yang bagus.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indef: Capres dan Cawapres Tak Beri Solusi Jitu, Masa Depan Ekonomi Indonesia Terancam?
Ide yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Program Capres dan Cawapres soal Pertumbuhan Ekonomi
Tiga capres punya komitmen yang sama dalam janji pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Program Lapangan Kerja Cawapres-Cawapres 2024
Tiga capres punya janji yang berbeda dalam menciptakan lapangan pekerjaan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah 3 Karyawan Satu Kantor Beda Pilihan Capres Cawapres 2024, Sering Adu Argumen tapi Tidak Bermusuhan
Tak jarang mereka saling mengejek capres cawapres pilihan temannya, tapi tidak pernah berujung pertengkaran
Baca SelengkapnyaSebulan Kampanye, Ganjar Ungkap Keluhan Masyarakat Soal Pekerjaan hingga Kelangkaan Pupuk
Ganjar juga mengklaim dirinya banyak tahu tentang problem riil yang dihadapi masyarakat
Baca SelengkapnyaRelawan Capres-Cawapres Sepakat Tidak Mendukung Produk Asing Terkait Konflik dan Dorong Penggunaan Produk Lokal
Para pendukung capres-cawapres sepakat untuk menghentikan pemakaian produk asing terkait konflik dan beralih mendukung produk lokal.
Baca SelengkapnyaDeretan Janji Manis Capres-Cawapres selama 3 Pekan Kampanye
Selama kampanye, para Capres-Cawapres banyak mengumbar janji agar masyarakat terpikat dan memberikan hak suara
Baca Selengkapnya4 Hari Jelang Pencoblosan, Ini Hasil Survei Terbaru
Sejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.
Baca SelengkapnyaIni Lokasi dan Jadwal Lengkap Kampanye Akbar Capres Cawapres Mulai 21 Januari 2024
KPU telah menetapkan lokasi dan jadwal kampanye akbar capres cawapres
Baca Selengkapnya