Produksi listrik dari ampas tebu, PTPN X layak diberi insentif
Merdeka.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengoptimalkan produk sampingan dari proses pengolahan produk inti.
"Beri mereka insentif yang memadai. Kalau perlu beri juga reward tambahan terutama kepada mereka yang berhasil mengoptimalkan produk samping yang bisa membantu memecahkan permasalahan bangsa" kata Anggota Komisi IV DPR-RI Habib Nabiel Almusawa, dalam siaran pers, Sabtu (23/8).
Pengolahan produk sampingan, lanjut Nabil, membuat proses produksi menjadi maksimal. Ini lantaran bahan baku terbuang percuma dapat diminimalisasi.
Sebagai gambaran, PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) telah berhasil mengoptimalkan produk samping dalam proses pengolahan tebu menjadi gula. Itu berupa ampas tebu menjadi bahan bakar yang bisa menggantikan bahan bakar minyak (BBM).
Dengan mengoptimalkan ampas tebu, PTPN X bisa menekan biaya konsumsi BBM hingga menjadi Rp 1,5 miliar pada 2013. Jauh menurun ketimbang biaya konsumsi BBM perusahaan perkebunan pelat merah tersebut pada 2007 yang mencapai Rp 130 miliar. "Bahkan kedepan, PTPN X bertekad menjual energi listrik kepada pihak lain."
Atas dasar itu, menurut Habib, PTPN X layak diberi insentif. Selain bisa mengoptimalkan bahan baku, BUMN tersebut juga sekaligus membantu mengurangi beban konsumsi BBM yang membelit bangsa. "Biar jadi contoh buat PTPN yg lain, kalau mereka bagus maka Pemerintah akan beri reward," tandasnya.
Saat ini pabrik gula (PG) Kremboong milik PTPN X mempunyai potensi listrik dari ampas tebu mencapai 10 Megawatt (MW). Sebesar 4,5 MW dimanfaatkan sendiri, sisanya 5,5 MW bisa dijual ke Perusahaan Listrik Negara. Pabrik sudah siap memproduksi listrik, namun masih membutuhkan izin dari pemerintah.
"Beri kemudahan perijinan. Kalau syaratnya masih kurang, bantu agar segera terpenuhi. Intinya permudah urusan. Itu insentifnya," paparnya.
Selain Kremboong, PTPN X sudah juga melakukan simulasi produksi listrik melalui program cogeneration di PG Ngadiredjo. Investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 310 miliar dengan perkiraan pengembalian investasi sekitar 3 tahun. "Untuk proyek yang inipun, pasti ada perijinannya. Permudah dan bantu perijinannya," tegasnya. "Jadikan pengembangan lisrik dari ampas tebu di PTPN X ini sebagai proyek percontohan nasional."
Data PTPN X menyebutkan, lahan tebu nasional diperkirakan seluas 475 ribu hektar. Produksinya lebih dari 33 juta ton tebu. Potensi produksi listrik dari ampas tebu mencapai 3,5 juta-3,8 juta MWH (3.800 GWH). "Potensi yang cukup signifikan. Pemerintah jangan mengabaikan hal ini." tegas Nabil.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Diminta Pertimbangkan Penolakan Larangan Produk Tembakau, Ini Alasannya
Produk tembakau yang ada saat ini saja yaitu dalam PP Nomor 109 Tahun 2012 sudah cukup proporsional dan tetap bisa dijalankan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaSejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PLN Indonesia Power Catat Jalankan 1.886 Program SDG’s Sepanjang 2023
Salah satu produk hasil program SDG's, yang dilaksanakan PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaPemprov Kaltim Pacu Produksi Pisang untuk Pasar Internasional
Pemprov Kaltim terus berupaya memacu peningkatan dan pengembangan produksi komoditas pisang di daerah.
Baca SelengkapnyaKasus Impor Emas Rp189 T Belum Dituntaskan Satgas TPPU, Eks Penyidik KPK: Heboh di Awal, Mandek di Akhir
Menurutnya, dalam pengungkapan TPPU bukan sekedar perbuatan, tapi bagaimana mampu membongkar aliran.
Baca SelengkapnyaMobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas
Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana akan Tarik Pajak Rokok Elektrik, Pengusaha Beri Tanggapan Begini
Dampak berlakunya pajak rokok untuk rokok elektrik sifatnya sangat membebani.
Baca Selengkapnya