Produksi Gas Indonesia Bertambah 40 MMSCFD
Merdeka.com - Satuan Kerja Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat penambahan produksi gas Indonesia sebesar 40 juta kaki kubik per hari (Million Standard Cubic Feet Per Day/MMSCFD). Penambahan ini berasal dari proyek hulu migas Bison, Iguana, dan Gajah-Puteri (BIGP) di Wilayah Kerja (WK) Natuna Sea Block A.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu P. Taher mengatakan, proyek hulu migas Bison, Iguana, dan Gajah-Puteri yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil telah menyalurkan gas pertamanya. Proyek ini berhasil diselesaikan dalam kurun waktu 2 tahun dengan total estimasi biaya investasi sebesar USD 325 juta.
"Hal ini merupakan upaya konkret untuk terus meningkatkan profil produksi Hulu Migas Indonesia," kata Wisnu, di Jakarta, Senin (2/12).
Cadangan gas yang terdapat pada proyek BIG-P adalah sebesar 93 miliar kaki kubik fit (BCF), nantinya gas akan disalurkan melalui infrastruktur eksisting yang berada dalam WK Natuna Sea Block A.
Uji Sumur Bison dan Iguana Selesai
Sedangkan produksi gas dari lapangan Bison sekitar 15 MMSCFD dan dari lapangan Iguana sekitar 25 MMSCFD. Uji kinerja sumur Bison dan Iguana berhasil diselesaikan dan secara paralel uji aliran gas terintegrasi dari kedua sumur pada laju alir gabungan 40 mmscfd juga diselesaikan dengan sukses.
Menurutnya, keberhasilan pengerjaan proyek BIGP menjadi bukti lanjut kemampuan Premier Oil, dalam melaksanakan siklus proyek dari eksplorasi hingga produksi.
"SKK Migas menyambut baik adanya tambahan produksi gas dari proyek BIGP,"ujarnya.
Premier Oil selaku operator WK Natuna Sea Block A memiliki kepemilikan saham sebanyak 28,67 persen sedangkan sisanya dimiliki oleh beberapa pihak yaitu KUFPEC, Pertamina, PTT, dan Petronas.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PGN Dapat Pasokan Gas 410 BBTUD dari Blok Corridor
Volume yang dialirkan nantinya diperuntukkan berbagai konsumen yaitu sektor kelistrikan dan industri.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tarik Minat Investor, Kawasan Industri Mongondow Sulut Bakal Dialiri Pasokan Gas Bumi
Pihak pengelola kawasan memperkirakan terdapat potensi industri dengan kebutuhan gas mencapai sebesar 45 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaCatat Kinerja Operasi Positif, Volume Transportasi Minyak Pertagas Melonjak Tajam
Selain transportasi minyak, Pertagas juga mencatat kenaikan kinerja transportasi gas sepanjang 2023 menjadi 526.461 MMscf atau 108,37 persen.
Baca SelengkapnyaPGN Butuh Pasokan LNG Domestik, Wilayah Kerja Blok Nunukan Jadi Solusi
Produksi LNG KMJ diperkirakan mengalir mulai 2028 dengan rencana kapasitas sebesar 60 MMSCFD.
Baca SelengkapnyaLNG Jadi Solusi Sumber Energi yang Jauh dari Jaringan Pipa dan Sistem Transportasi
Jumlah realisasi penyaluran gas pada 2024 turun dibandingkan 2022 dan 2023, yang masih mencapai 850 MMSCFD.
Baca SelengkapnyaHarga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca Selengkapnya