Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Produksi Dalam Negeri Tak Cukup, BUMN Cari Masker & Alat Kesehatan Keluar Negeri

Produksi Dalam Negeri Tak Cukup, BUMN Cari Masker & Alat Kesehatan Keluar Negeri Ilustrasi masker. ©PixabayShutterstock

Merdeka.com - Sebanyak 4,7 juta masker buatan perusahaan BUMN diprediksi bakal selesai diproduksi akhir Maret 2020. Namun, jumlah tersebut dirasa masih kurang untuk mencukupi kebutuhan masker dalam negeri.

Alasannya, dalam satu hari satu orang bisa menggunakan 3 masker sekali pakai. Mereka biasa mengganti masker sekali pakai setelah 8 jam pemakaian.

"Jadi kita akan cari juga dari luar kalau ada kekurangan untuk kebutuhan masker," kata Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa, (24/3).

Begitu juga dengan alat pelindung diri (APD) untuk kebutuhan rumah sakit. Perusahaan pelat merah memang sedang memproduksi APD untuk kebutuhan dalam negeri.

Selain memproduksi, pemerintah juga akan mencari APD untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Sebab, dalam situasi seperti saat ini, bahan baku pembuatan APD juga sedang dicari para produsen di berbagai negara terjangkit.

"Sebab semua mengejar bahan baku dan lain-lain," kata Arya.

Tak hanya itu, peralatan yang digunakan untuk tes covid-19 yang dimiliki saat ini juga masih kurang. Masih banyak rumah sakit yang belum memiliki perlengkapan setara rumah sakit rujukan seperti RSPI Sulanti Suroso dan RSU Persahabatan.

"Nah itu kami sedang cari bahannya dari Swiss," ungkap Arya.

Rencananya, di tahap pertama ini akan ada 10 rumah sakit kebagian alat kesehatan di 10 provinsi. Dia berharap, di tahap selanjutnya akan ada lebih banyak lagi alat kelengkapan yang bakal disumbangkan BUMN kepada rumah sakit.

"Kami memang diminta untuk menyiapkan apa saja kebutuhan alat kesehatan dengan seluruh kelengkapannya," kata Arya.

Pemerintah Gandeng Startup Datangkan Dokter ke Rumah Warga

Pemerintah Jokowi terus mengupayakan segala cara untuk penanganan virus corona alias covid-19. Kementerian BUMN bahkan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 untuk bekerja sama dengan sejumlah startup agar mendapat jangkauan yang lebih untuk melakukan pemeriksaan medis warga di rumah.

"Atas permintaan Gugus Tugas, kami akan menyatukan berbagai platform, Gojek, Grab Halodoc, Sahabat Dokter, dan lainnya, yang akan kami launching secara cepat untuk pasien yang tinggal di rumah," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga di Kantor Graha BNPB, Selasa (24/3).

Nantinya, para dokter dari sejumlah platform tersebut akan mengunjungi rumah warga. Sehingga, saat warga sedang self isolation dapat segera dibantu.

"Mudah-mudahan minggu ini semua persiapan siap. Kalau bisa, perawat dan dokter yang mau bergabung, bisa daftar ke Halodoc, Sahabat dokter dan sebagainya, sebagai relawan yang melayani pasien," kata Arya.

Ke depannya, hal ini tidak hanya di Jabodetabek, namun akan diperluas di seluruh Indonesia selama virus corona atau covid-19 berlangsung.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran
Pesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran

Orang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.

Baca Selengkapnya
Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jamin Harga Beras Turun Mulai Maret, Begini Penjelasannya
Pemerintah Jamin Harga Beras Turun Mulai Maret, Begini Penjelasannya

Bapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jangan Salah Pilih! Ini 10 Rekomendasi Sabun Wajah Lokal dan Drugstore untuk Kulit Kering dengan Harga Ekonomis
Jangan Salah Pilih! Ini 10 Rekomendasi Sabun Wajah Lokal dan Drugstore untuk Kulit Kering dengan Harga Ekonomis

Bagi pemilik kulit kering, mencari produk yang tidak hanya membersihkan secara efektif tetapi juga menjaga kelembapan kulit menjadi prioritas utama.

Baca Selengkapnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.

Baca Selengkapnya
Dari Rugi Rp89 Miliar, Produsen Semen Merah Putih Raup Untung Rp159 Miliar di 2023
Dari Rugi Rp89 Miliar, Produsen Semen Merah Putih Raup Untung Rp159 Miliar di 2023

Perusahaan sempat mengalami kerusakan mesin yang mengakibatkan penurunan produksi klinker hampir 10 persen, sehingga menyebabkan kerugian.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya