PRO Diharapkan Jadi Solusi Atasi Sampah Kemasan Industri
Merdeka.com - Packaging and Recycling Association for Indonesia Sustainable Environment (PRAISE) atau Asosiasi Untuk Kemasan dan Daur Ulang Bagi Indonesia yang Berkelanjutan, berkomitmen untuk mengatasi persoalan sampah kemasan yang dihasilkan oleh industri. Salah satunya dengan peluncuran Packaging Recovery Organization (PRO) di Jakarta, Selasa (25/8).
Public Affairs and Communications Director Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo berharap PRO akan mengurangi persoalan sampah kemasan hasil industri di Indonesia, baik secara kualitas maupun kuantitas.
"Kami berkomitmen dan membawa praktik nyata dalam jaringan kerja serta referensi model terbarukan," ujarnya di Jakarta.
Triyono menjelaskan, mekanisme PRO ini mencakup tiga proses dalam upaya pengelolaan sampah. Yakni gagasan desain kemasan untuk lebih mudah di daur ulang, penerapan insentif dalam mata rantai pengumpulan kemasan pascakonsumsi untuk meningkatkan pengumpulan, sampai mendorong penguatan iklim industri daur ulang.
"Dalam model ekonomi sirkular, plastik pascakonsumsi dilihat sebagai material yang dapat digunakan berulang kali baik melalui closed loop, botol jadi botol, atau open loop, yakni produk berbeda sebagai hasil," ujarnya.
Pembangunan Infrastruktur
Kendati demikian, pembangunan infrastruktur pengolahan sampah berbasis PRO baru dilaksanakan pada akhir tahun 2020 di dua lokasi. Yakni di Surabaya Jawa Timur dan Denpasar Bali.
"Kami juga terus perluas untuk komponen pendukung lainnya. Di tahun 2021 juga kami bukan peluang untuk mengembangkan keanggotaan bagi pengolahan sampah oleh PRAISE," imbuh dia.
Sebagai informasi, PRAISE adalah organisasi nirlaba yang diinisiasi oleh enam perusahaan ternama di Indonesia. Yakni Coca-Cola Indonesia, Danone Indonesia, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Nestle Indonesia, Tetra Pak, dan PT Unilever Indonesia Tbk.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Volume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.
Baca SelengkapnyaTubuh merespons dengan melepaskan keringat sebagai bagian dari mekanisme pendinginan alami.
Baca SelengkapnyaKondisi ini terjadi ketika kelenjar keringat berproduksi lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga suhu tubuh normal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaProduksi adalah proses mengubah input, seperti bahan mentah, tenaga kerja, dan modal, menjadi output, yang dapat berupa barang atau jasa.
Baca SelengkapnyaBisnis sayuran milik Kebun Kita di Kabupaten Riau ini menggunakan metode hidroponik apung yang menghasilkan kualitas yang segar, berkualitas, dan bersih.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan bahwa dalam menerapkan pengupahan berbasis produktivitas dibutuhkan kemauan yang kuat dari pihak perusahaan.
Baca SelengkapnyaJerawat bukan hanya masalah kulit, tetapi juga masalah percaya diri. Ternyata, ada banyak cara alami untuk mengatasi bekas jerawat dengan bahan alami.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.
Baca Selengkapnya