Presiden Jokowi Serukan Setop Perang di Ukraina, Perburuk Perekonomian Dunia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam lawatannya ke Amerika Serikat (AS) menyerukan penghentian perang antara Rusia dan Ukraina.
Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi mengatakan, seruan itu juga bertujuan agar kondisi ekonomi dunia kembali stabil. Sehingga harga komoditas strategis bisa lebih terkendali.
"Bapak Presiden Jokowi memandang perang di Ukraina telah menciptakan tragedi kemanusiaan dan memperburuk perekonomian dunia. Kenaikan harga pangan, energi, dan inflasi telah terjadi, sangat memperberat perekonomian dan memperlambat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs di negara berkembang dan kurang berkembang," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (15/5).
Dikatakan Mendag Lutfi, Jokowi menyatakan, saat ini dunia sedang mengalami masalah baru yang tidak ringan. Setelah diserang pandemi Covid-19 yang mulai berangsur membaik, dunia dikejutkan oleh masalah perang Rusia-Ukraina, yang ditentang keras Jokowi.
"Presiden Joko Widodo menegaskan seharusnya dunia segera pulih dari pandemi Covid-19. Saat dunia membutuhkan kerja sama dan kolaborasi, justru rivalitas dan konfrontasi makin menajam gara-gara perang," keluhnya.
Kondisi Ekonomi Memprihatinkan
Saat ini, kondisi pertumbuhan ekonomi dunia cukup memprihatinkan. Dana Moneter Internasional atau IMF menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi di emerging and developing Asia sebesar 0,5 persen pada 2022, dan 0,2 persen pada 2023.
Bank Dunia juga memprediksi pertumbuhan ekonomi beberapa negara Asean hanya 1,2 persen.
"Presiden Joko Widodo menyampaikan, kenaikan 10 persen harga minyak dunia akan berdampak pada menurunnya pendapatan nasional beberapa negara Asean sebesar 0,7 persen. Kenaikan harga gandum juga akan mengakibatkan peningkatan kemiskinan sebesar 1 persen pada sebagian negara Asean," tutur Mendag Lutfi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaGanjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaDia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjelaskan penyebab sulitnya pupuk di depan para petani, di Banyumas, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca Selengkapnya