Merdeka.com - Pagi ini Presiden Joko Widodo melantik Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ardan Adiperdana. Ardan dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 24/m/2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam jabatan Kepala BPKP. Usai dilantik, Ardan mengatakan akan melanjutkan program awal BPKP sebelumnya.

"Kita sebetulnya ada program juga, kita lanjutkan terutama yang berkaitan awal, agar program-program pembangunan dilakukan lebih akuntabel, lakukan tugas pengawasan yang bisa dorong peningkatan penerimaan negara," ujar Ardan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/3).

Dengan status BPKP yang kini langsung di bawah presiden, Ardan mengaku bisa membantu melakukan pengawasan untuk kepentingan presiden dalam menjalankan pemerintahan. Ardan berjanji akan melakukan terobosan baru agar pengawasan lebih akuntabel.

"Tentunya ada (perbedaan), dengan poros baru BPKP di bawah kantor kepresidenan tentu diharapkan bisa berikan masukan-masukan ke presiden secara langsung," ujarnya.

Ardan merupakan lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jurusan Akuntansi. Gelar Master of Business Administration (MBA) didapat dari Saint Mary’s University (SMU), Halifax, Canada. Pria kelahiran 1959 di Singkawang, Kalimantan Barat, ini pernah menjabat sebagai komisaris Utama PT Jasa Raharja.