Presiden Jokowi: Investasi Swedia meningkat 1.400 persen di 2016
Merdeka.com - Indonesia dan Swedia sepakat meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan. Kesepakatan ini diambil usai pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dengan Raja Swedia Carl XIV Gustaf di Istana Kepresidenan Bogor.
Presiden Jokowi mengatakan, Swedia merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di Negara Nordik. Negara Nordik merupakan negara-negara yang menempati wilayah Eropa Timur dan Atlantik Utara seperti Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia dan Swedia.
"Angka investasi Swedia meningkat lebih dari 1.400 persen di 2016 dibanding 2015," ujar Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Bogor, Senin (22/5).
Presiden Jokowi menyebut, di tengah melonjaknya investasi Swedia, Indonesia mengalami defisit USD 381,485 juta. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs Kemendag.co.id, ekspor Indonesia berada pada angka
USD 144,693 juta dan impor berada pada angka USD 526,179 juta.
"Walaupun Indonesia selalu mengalami defisit namun saya yakin masih banyak kerja sama ekonomi yang masih dapat ditingkatkan kedua negara, misalnya di bidang investasi, energi, dan lingkungan hidup," sambung Presiden Jokowi.
Selain meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan, kedua negara sepakat mendukung kemerdekaan Palestina. Dukungan untuk Palestina sudah digaungkan kedua negara sejak 2015 lalu.
Mantan Wali Kota Solo ini menuturkan, Swedia dan Indonesia juga sepakat meningkatkan kerja sama pengembangan energi baru terbarukan, industri kreatif, dan transportasi. Kerja sama ini tertuang dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani usai pertemuan bilateral.
"Saya sambut baik ditandatangani dua dokumen kerja sama antara pemerintah dengan Swedia di bidang bebas visa untuk diplomatik dan dinas serta kerja sama di bidang navigasi udara transportasi dan airport serta kerjasama di bidang industri kreatif. Beberapa kerja sama juga ditandatangani secara terpisah yaitu kerja sama di bidang inovasi, kewirausahaan, scient park dan pembiayaan pendidikan," paparnya.
Presiden Jokowi menambahkan, kunjungan Raja Swedia merupakan kunjungan bersejarah. Sebab, kunjungan ini merupakan kunjungan pertama kali kepala negara Swedia ke Indonesia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, NasDem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Nasdem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Senang Banyak Investor Swasta Masuk IKN
Menurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi Pakai Dasi Warna-warni saat Kunker Ke Luar Negeri, Ini Maknanya
Presiden Jokowi kini memakai dasi warna-warni ketika berangkat kunjungan kerja ke luar negeri
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Lobi Jepang untuk Berinvestasi di IKN Nusantara
Dalam pertemuan dengan PM Kishida, Presiden Jokowi menyatakan akan mendorong agar investor maupun pemerintah Jepang berinvestasi di proyek IKN Nusantara.
Baca Selengkapnya