Presiden Jokowi: Impor Baja Ditekan akan Hemat Devisa Rp29 Triliun per Tahun
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta PT Krakatau Steel (Persero) Tbk untuk memaksimalkan pabrik Hot Strip Mill 2. Dengan begitu, perseroan akan mampu menekan impor baja sehingga menghemat devisa negara hingga Rp29 triliun per tahun.
Jokowi lantas menyoroti konsumsi baja dalam negeri yang sangat besar. Jokowi tak mau negara terus dimasuki produk-produk dari luar yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sebab menurut Jokowi, konsumsi baja bukan hanya jadi kebutuhan bagi pembangunan infrastruktur, tapi juga pembangunan industri lainnya terutama industri otomotif.
"Dalam 5 tahun terakhir kebutuhan baja kita meningkat hingga 40 persen, tadi sudah disampaikan pak Dirut (Krakatau Steel) karena dipacu pembangunan infrastruktur," ujar Jokowi saat meresmikan pabrik Hot Strip Mill 2 lewat tayangan virtual, Selasa (21/9).
Dia pun percaya Krakatau Steel bisa mengemban tugas tersebut, berkat kehadiran pabrik Hot Strip Mill 2 pemroduksi hot rolled coil (HRC) yang menggunakan teknologi modern dan terbaru di industri baja.
"Hanya ada dua di dunia, pertama di Amerika Serikat dan kedua di indonesia yaitu di Krakatau Steel. Saya tadi sudah melihat ke dalam proses produksinya ke dalam dan betul-betul teknologi tinggi," seru Jokowi.
Menurut informasi yang diperolehnya, pabrik ini punya kapasitas produksi HRC sebesar 1,5 juta ton per tahun, dan merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium.
Produksinya pun diminta Jokowi untuk terus ditingkatkan sampai mencapai 4 juta ton per tahun. Sehingga pengoperasiannya mampu memenuhi kebutuhan baja dalam negeri yang terus meningkat.
"Jadi tidak ada lagi impor-impor yang kita lakukan. Sehingga sekali lagi akan menekan angka impor baja negara kita yang saat ini berada pada peringkat kedua komoditas impor indonesia, sehingga kita harapkan bisa menghemat devisa Rp29 triliun per tahun. Ini angka yang sangat besar sekali," tegasnya.
Impor Baja Meningkat
Impor baja ke Indonesia tercatat melonjak pada Januari-Agustus 2021. Lonjakan impor ini dinilai sebagai tanda jika industri nasional kembali bergeliat di tengah pandemi Covid-19.
Pengamat Kebijakan Publik, Fernando Emas mengatakan, baja merupakan bahan baku berbagai produk konsumsi, baik yang berada dalam lingkup produk turunan baja itu sendiri, maupun produk-produk lain yang lebih kompleks seperti otomotif, elektronika, hingga kemasan makanan.
"Jangan dilihat impornya saja, mari kita lihat juga bahwa ekspor produk baja meningkat tajam dibanding periode tersebut, mencapai lebih dari 1.500 persen. Angka itu belum memperhitungkan nilai tambah yang diperoleh sektor industri penggunanya, juga substitusi impor pada produk turunannya. Ini yang seharusnya dianalisis," ujar Fernando dikutip Selasa (21/9).
Fernando menerangkan di tengah masa pandemi covid-19, ketika perekonomian nasional masih berangsur pulih, sektor industri logam justru mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Pada semester I-2021 sektor industri logam ini berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 18,3 persen, jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya tercatat sebesar 7,01 persen.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaBeras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg
Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi: Data Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen
Presiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaNama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi
Dalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Terbitkan Perpres Kenaikan Tunjangan Petugas Bawaslu: Dari Rp24.930.000 jadi Rp29.085.000
Besaran nominal tunjangan kinerja yang dibayar per bulan itu dibagi atas 17 tingkatan kelas jabatan.
Baca Selengkapnya