Merdeka.com - Presiden Direktur PT Elang Mahkota Teknologi (EMTEK), Alvin Sariaatmadja mengatakan bahwa percepatan transformasi digital yang didorong pemerintah turut serta memberikan andil pada pengembangan bisnis teknologi. Sehingga bisnis sektor teknologi mampu memberikan kontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut Alvin, pengembangan teknologi digital juga telah banyak menghasilkan pemain baru. Inovasi yang terus digencarkan juga memberi nilai tambah kepada para pelanggan atau konsumen.

Di sektor tambang, lanjut Alvin, nilai tambah itu dipacu pemerintah dengan hilirisasi produk yang berasal dari dalam negeri. Salah satunya adalah produk nikel, dengan melarang ekspor dalam bentuk material mentah sejak 2019.

Menurut Alvin, kebijakan pemerintah tersebut telah memberikan banyak keuntungan bagi para pengusaha.

"Proses hilirisasi ini bisa dilakukan dan memberikan nilai tambah yang diciptakan, dan ini telah dilakukan dari dunia dan negara-negara maju dan berkembang," kata Alvin dalam salah satu panel diskusi B20 Summit Indonesia, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Senin (14/11).

Kebijakan tersebut pun telah dirasakan manfaatnya. Sebelum hilirisasi, nilai ekspor nikel per tahun tercatat hanya USD 7 miliar - USD 8 miliar. Namun setelah dilakukan hilirisasi nilai ekspor naik berkali lipat. "Tahun ini kita lebih dari USD 27 miliar buat ekspor," kata Alvin

Dia memperkirakan hasil produksi hilirisasi akan bertambah lagi jika industri batu baterai untuk kendaraan listrik sudah berjalan. Bahkan nilainya bisa mencapai USD 100 miliar. "Kalau sudah ada baterai untuk kendaraan listrik, bisa mencapai USD 100 miliar," kata dia.

Untuk itu, Alvin percaya pengembangan teknologi sejatinya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. "Saya percaya inovasi dan teknologi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.