Merdeka.com - Rencana pemberlakuan kebijakan dua harga jual untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium pada bulan depan, berpotensi mengancam penjualan kendaraan roda empat. Sebab, kendaraan pribadi diwajibkan membeli premium dengan harga lebih mahal dibandingkan harga jual premium untuk angkutan umum dan sepeda motor.

Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) Johnny Darmawan Danusasmita mengatakan, rencana kenaikan harga untuk kendaraan pribadi akan berdampak pada penjualan mobil.

"Dampaknya pasti ada ya. Pada tahun 2005 saja penjualan drop 40 persen selama empat bulan. Mudah-mudahan dampaknya hanya sebulan dua bulan dan selebihnya normal lagi," ujar dia usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (17/4).

Terlepas dari itu, pihaknya mendukung rencana pemerintah. Bahkan, Johnny lebih setuju jika kenaikan harga diberlakukan secara merata dibanding melakukan pembatasan dan pengendalian BBM.

"Dampaknya ada tetapi tidak secara langsung, saya lebih setuju dinaikkan semua daripada pembatasan," tegas dia.

Sementara itu, Direktur AUTO Darmawan Widjaja mengatakan rencana kenaikan tersebut tidak berdampak terhadap penjualan suku cadang mobil. Sebab, pemilik mobil masih membutuhkan suku cadang untuk kendaraan pribadinya.

"Mungkin dampaknya lebih ke penjualan mobil," kata dia.