Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menjagokan Menteri Keuangan Agus Martowardojo sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia.

Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Zaini Rahman menilai Menteri Agus bukanlah sosok ideal untuk memimpin bank sentral. Banyak masalah secara pribadi maupun kinerja.

"Selama ini sebagai Menkeu Agus dikesankan terlalu kaku, kurang kooperatif dan sering berselisih dengan DPR. Seperti dalam kasus kesalahan fatal yang dilakukan Agus, dalam kasus pembelian saham Newmont yang berakhir di Mahkamah Konstitusi (MK)," kata Zaini dalam siaran pers, Kamis (28/2).

Selain itu, lanjut Zaini, Agus terbelit kasus korupsi dana APBN yang diduga terkait dengan kebijakan di Kemenkeu, sehingga menyebabkan banyak jajaran Kemenkeu yang bolak-balik ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Dari sisi teknis perbankan, kemampuan Agus sudah tidak diragukan lagi. Namun hal itu tidak jaminan secara politik," katanya.

Dia mengatakan pemerintah harus menjelaskan posisi pengajuan Agus Marto untuk memimpin Bank Indonesia. Yang menjadi pertanyaan adalah posisi Agus harus jelas diajukan sebagai calon baru atau lama, sebab pada periode lalu Agus pernah diajukan dan ditolak oleh DPR. "Sementara dalam UU BI dikatakan bahwa Presiden harus mengajukan calon yang baru,"katanya.

Zaini menyarankan agar Agus mundur terlebih dahulu dari jabatan Menteri Keuangan, sebelum mengikuti tahapan-tahapan calon Gubernur BI. "Sebab jika nantinya tidak terpilih sebagai gubernur BI dan tetap menjadi Menkeu, akan terjadi hubungan yang rumit dengan DPR sebagai mitra kerja," ujarnya.