PPATK Khawatir Kasus Investasi Bodong Berkedok Binary Option Bakal Terus Berulang
Merdeka.com - Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana menyimpan kekhawatiran, kasus investasi bodong laiknya Binary Option bakal terus berulang hingga ke depan. Sebab, insiden semacam ini sudah terjadi sejak lama dengan bungkus baru yang disesuaikan zaman.
Dia lantas mencomot kasus Bre-X Minerals pada 1993, ketika perusahaan asal Kanada mengklaim sukses membeli konsesi tambang berlimpah emas di Busang, Kalimantan untuk mendongkrak nilai sahamnya, tapi ternyata palsu.
"Kalau Spanish Philosopher George Santayana mengatakan, those who cannot remember the past are condemned to repeat it. Jadi yang kita bicarakan ini hanya pengulangan sejarah saja. Piringnya bisa berubah-ubah. Tapi masakannya itu-itu saja," ungkit Ivan dalam sesi webinar, Senin (18/4).
Menurut dia, fenomena investasi bodong cenderung ada di setiap masa dan mengikuti perkembangan zaman. Saat ini, penipu banyak bermain di bisnis digital yang tengah diganderungi.
"Dulu tidak ada namanya fintech, tidak ada bitcoin, ethereum, blockchain, dan segala macam. Lalu kita create itu semua, kita cari uang di itu semua, Lalu ketika kita cari uang apakah kita ciptakan semacam api-api, ciptakan racun-racun dari rejeki kita? Apa itu sejarah yang kita ciptakan?" singgungnya.
"Lalu muncul lah Binary Option, Robot Trading dan segala macam. Tapi yang jadi pertanyaan, apa itu yang kita mau? Kan pertanyaan itu yang harus kita jawab sekarang," seru Ivan.
Masalah Baru Terus Bermunculan
Ivan menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memintanya agar kasus investasi bodong di industri financial technology harus jadi perhatian bersama. Belum selesai kasus Binary Option hingga Robot Trading, masalah baru terus bermunculan.
"Presiden mengatakan clear, bahwa ini tuh harus diseriusi. Kemudian kami masuk ke green financial crime yang tidak kalah seriusnya," tegas dia.
"Pertanyaan dasarnya, lalu kita sedang berada dalam takdir untuk menciptakan history apa? Yang kita tahu sekarang, kemajuan yang kita ciptakan, kemudahan yang kita ciptakan, at the end harusnya membuat sebuah kebaikan," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ingin Cepat Kaya? Ini Pilihan Investasi Jangka Pendek Potensi Banyak Cuan
Selain berisiko rendah, investasi jangan pendek juga dapat menghasilkan untung dalam waktu yang singkat.
Baca SelengkapnyaSepak Terjang Putra Wibowo, Bos Investasi Bodong Robot Trading Viral Blast Yang Kuras Dana Nasabah Rp1,8 Triliun
Putra ditangkap penyidik Bareskrim Polri di Bangkok, Thailand pada Sabtu (27/1).
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi yang Curi Perhatian saat Debat Cawapres
Ia tengah jadi sorotan saat kerah baju Menteri investasi ini terlihat ditarik Prabowo saat debat cawapres semalam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Judi Bola SBOTOP Segera Disidang, 4 Tersangka & Barang Bukti akan Dilimpahkan ke Kejaksaan
hasil penelusuran terdapat Rp481 miliar uang yang diperoleh dari situs judi yang beroperasion sejak Januari-November 2023.
Baca SelengkapnyaTips Agar Tak Tertipu Trading Forex Bodong
Menurut Zulfan, dalam trading forex memiliki risiko yang tinggi.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPPATK Bekukan Transaksi Hasil Judi Online Sebesar Rp850 Miliar
Optimalisasi kewenangan PPATK ini tidak terbatas pada kejahatan-kejahatan konvensional, tetapi termasuk juga kejahatan yang memanfaatkan IT.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca Selengkapnya