Merdeka.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung semua kegiatan perdagangan Indonesia, khususnya di wilayah di Sumatera Utara. Dukungan diberikan di semua sektor perdagangan rakyat, tradisional, maupun perdagangan modern.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengatakan, saat ini Sumatera Utara memang termasuk daerah yang berkembang pesat di Sumatera. Hal ini tidak lepas dari geliat ekonomi yang didukung pembangunan sarana dan infrastruktur yang semakin gencar.

"Jangan lupa ekspor atau perdagangan luar negeri. Ini yang juga kita sedang genjot. Sumatera Utara punya banyak potensi ekspor. Kami berharap hasil perjanjian perdagangan bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi ekspor Sumatera Utara," katanya di Jakarta, Jumat (30/4).

Pada tahun 2020, di tengah pandemi, Sumatera Utara tetap mencatat surplus neraca perdagangan sebesar USD 4,1 miliar. Total ekspor mencapai USD 8 miliar dengan impor sebesar USD 3,9 miliar.

Sumatera Utara sendiri merupakan 10 besar kontributor perdagangan ekspor Indonesia. Beberapa komoditas unggulan Sumut antara lain Sawit, karet, sarang burung wallet, ikan dan sebagainya.

Untuk perdagangan rakyat, Kemendag sendiri punya berbagai macam fasilitasi baik dalam hal penyediaan sarana dan prasarana, pelatihan hingga sistem perdagangan. Salah satu dukungan dalam hal sistem perdagangan adalah dengan sistem resi gudang. Dengan sistem ini, kata Jerry, manfaatnya akan dirasakan baik oleh produsen, distributor sampai dengan konsumen.

"Pemerintah juga untung karena mendukung ketersediaan barang dan stabilitas harga. Jadi itulah sebabnya kami mendorong peningkatan implementasi SRG di seluruh Daerah, termasuk Sumatera Utara," katanya.

Rencana SRG

Salah satu rencana SRG di Sumatera Utara adalah menggarap komoditas bawang merah. Yang menarik, Sumatera Utara juga sedang mengusahakan penanaman bawang putih secara massal. Bawang putih selama ini sebagian besar diimpor karena belum bisa diusahakan secara massal di Indonesia.

"Kalau ini berhasil tentu akan jadi terobosan baru dalam penyediaan bahan pokok dan penting di Indonesia. Kemendag siap mendukung agar produksi bisa berkelanjutan dengan support di sistem perdagangannya," katanya

Selain bawang merah, SRG di Sumatera Utara juga akan berfokus pada beras dan jagung. Wamendag terus mendorong agar SRG-SRG yang ada bisa beroperasi sebagaimana mestinya. oleh karena itu, menurutnya diperlukan kolaborasi dan sinergi yang baik dengan pelaku dan dunia usaha.