Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, transisi energi yang lebih hijau dan berkelanjutan perlu memperhatikan daya saing ekonomi. Skema yang perlu dilakukan dengan memadukan dua sumber energi bersih untuk menggantikan PLTU batubara sebagai sumber energi.

"Selama ini energy mix best load disediakan oleh PLTU, sehingga sudah pasti kalau kita lakukan retirement dari PLTU kita harus cari base load (yang lain)," kata Airlangga dalam diskusi Kompas CEO Forum 2021 di JCC, Jakarta Pusat, Kamis (18/11).

Dia menilai, salah satu sumber energi yang bisa digunakan yakni dengan PLTA (hydro power). Hanya saja dalam situasi saat ini pembangunan hydropower tidak bisa dilakukan di Jawa, melainkan di Kalimantan Utara dan Mamberamo.

"Situasi ini tidak memungkinkan bangun hydro power di Jawa karena demand hydro di Kalimantan Utara," katanya.

Menyiasati hal tersebut, pemerintah pun berencana akan membuat jaringan transmisi antar pulau sebagai penyangga. Menurutnya pembangunan jaringan transmisi memiliki ongkos yang lebih murah dan harus segera disediakan lebih dulu.

"Saat sekarang transmisi antar pulau perlu disediakan lebih dulu, investasi perlu di sana pemerintah dorong hydro dan lainnya," kata dia.

Cara ini bisa lebih efektif. Sebab dia mendengar kabar Australia akan mengekspor 30 giga watt solar fam ke Singapura melalui ribuan kilometer DC transmission. Sehingga pembangunan transmisi antar pulau memang perlu disegerakan.

"Ada isu atau projek Australia yang mau ekspor 30 Giga Watt solar fam ke Singapura melalui ribuan km DC transmission dan ini mungkin ini harus dibangun lebih dulu," tandasnya.