Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menurunkan alokasi anggaran investasi untuk pembangunan pembangkit listrik sebesar Rp 10 triliun. Langkah ini dilakukan menyusul alokasi anggaran subsidi listrik dalam APBN Perubahan 2012 yang diajukan sebesar Rp 93 triliun ditolak oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Investasi turun jadi Rp 60 triliun dan kita sedang berpikir keras mana yang harus dipotong," ujar Direktur Konstruksi PLN Nasri Sebayang di Jakarta, Selasa (10/4).

Namun, dia menjamin bahwa berkurangnya investasi PLN tidak akan berpengaruh untuk pertumbuhan listrik tahun ini. Sebab, investasi tahun lalu masih mampu menopang tingkat pertumbuhan listrik.

"Kalau investasi tahun ini akan berpengaruh pada pertumbuhan listrik tahun depan," katanya.

Dengan alokasi anggaran yang minim, PLN memprioritaskan investasi untuk proyek-proyek yang dananya telah siap dan yang membutuhkan pendamping pinjaman. Anggaran yang ada akan dioptimalkan untuk percepatan megaproyek tenaga listrik 10.000 MW tahap I dan II, pembangunan transmisi dan Gardu Induk untuk pembangkit yang telah ada.

"Kita harapkan ini tidak lebih dari Rp 60 triliun," jelasnya. 

Jika melewati alokasi anggaran yang disediakan, PLN akan mencari proyek yang dapat digeser pada tahun depan. Kemungkinan proyek yang digeser PLN adalah pembangunan transmisi dan gardu induk.

"Risikonya pertumbuhan di tahun depan akan terganggu," pungkasnya.