Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah mengujicoba layanan baru untuk pelanggan listrik prabayar. Dengan mengintegerasikan teknologi GSM ke meteran listrik, pengisian pulsa listrik akan dilakukan otomatis.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengakui sistem pengisian pulsa listrik prabayar yang masih manual menyulitkan beberapa pelanggan. Khususnya pelanggan kelas atas (high end), seperti operator papan iklan atau menara sinyal (BTS).

"Ternyata untuk beberapa customer, seperti panel iklan, sulit kalau harus datang ke lokasi, mencet tombol, atau BTS kan juga sulit karena lokasinya di puncak gunung. Kita kasih layanan baru, jadi orang beli pulsa di ATM nanti otomatis top up sendiri" ujarnya di Jakarta Pusat, Kamis (28/2).

Cara mengisi listrik sistem prabayar selama ini memang mengharuskan pembayar memasukkan 20 digit nomor setelah membayar pulsa melalui ATM atau internet. Nur yakin cara baru ini akan memudahkan pelanggan karena komputer yang akan langsung memasukkan pulsa seperti pola pengisian di telepon seluler.

Hanya saja, layanan anyar ini belum ditujukan bagi pelanggan rumah tangga. Alasannya, alat meteran listrik untuk mendukung program baru ini harganya mahal dan berarti harus mengganti yang lama.

"Itu feature baru untuk high end customer. Rumah tangga belum kita pikirkan. Karena meter seperti itu ongkosnya lebih mahal, serta harus memasang meteran yang berbeda," ungkap Nur.

Layanan itu siap diluncurkan pertengahan tahun ini. PLN tidak menargetkan penambahan pelanggan baru dengan adanya sistem pengisian pulsa otomatis tersebut.

Meski demikian, Nur percaya animo terhadap layanan prabayar bakal terus meningkat di masa mendatang. "Listrik prabayar sampai sekarang mencapai 8,8 juta pelanggan," paparnya.