Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PLN dan Pertamina sepakat soal harga geothermal

PLN dan Pertamina sepakat soal harga geothermal panas bumi. shutterstock

Merdeka.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan akhirnya mempertemukan PLN dan Pertamina untuk mencari solusi soal harga panas bumi yang sempat terbengkalai. Dahlan Iskan telah memutuskan tingkat pengembalian investasi (IRR) sebesar 14 persen. Akhirnya angka ini disetujui oleh PT Pertamina Persero dan PT PLN Persero.

"Kemarin malam, ada pertemuan khusus membahas mengapa proyek geothermal belum juga jalan dan ternyata belum ada kesepakatan antara Pertamina dan PLN mengenai IRR, sehingga saya usulkan dan mereka sepakat," tutur Dahlan Iskan ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (23/1).

Dahlan beralasan, IRR sebesar 14 persen adalah angka yang wajar untuk kedua belah pihak sebab bisnis geothermal memiliki risiko yang besar. Oleh sebab itu, Pertamina dapat segera mengerjakan sembilan proyek panas bumi tersebut.

Adapun sembilan proyek geothermal tersebut, antara lain PLTU Lumut Balai tahap I dan II berkapasitas 110 megawatt (MW), PLTP Lumut Balai tahap III dan IV kapasitas 110 MW, PLTP Ulu Belu berkapasitas 110 MW, PLTP Lahendong kapasitas 40 MW, PLTP Kamojang berkapasitas 30 MW, PLTP Kotamobagu dengan kapitas 40 MW, PLTP Hululais 110 MW, PLTP Sungai Penuh berkapasitas 55 MW, dan PLTP Karaha kapasitas 50 MW.

"Secara keseluruhan proyek geothermal ini memiliki kapasitas 600 MW senilai Rp 15 triliun," ungkapnya.

Dalam kesepakatan tersebut, Pertamina berkewajiban memberikan informasi kepada PLN tentang biaya pengembangan proyek geothermal tersebut. Selanjutnya, biaya yang telah dikeluarkan Pertamina akan diaudit oleh lembaga internasional independen yang berasal dari Selandia Baru. Lembaga independen tersebut ditunjuk oleh kedua belah pihak. Setelah mendapatkan persentase IRR, selanjutnya akan ditentukan harga per kWh dari proyek geothermal tersebut.

"Contohnya, Pertamina mengerjakan satu sumur dan menghabiskan Rp 1 triliun. Nantinya, dana tersebut akan diaudit oleh lembaga internasional itu untuk menilai apakah biaya tersebut relevan dengan sumur yang dikerjakan.Nantinya, harga per kWh tersebut akan ditandatangani dalam tiga bulan mendatang setelah lembaga internasional independen mengaudit keseluruhan biaya pengerjaan proyek tersebut," ujarnya.

Dahlan menambahkan, selama ini, Pertamina dan PLN mematok masing-masing harga per kWh proyek geothermal tersebut. Pertamina menetapkan harga USD 9,7 sen per kWH, sedangkan PLN sebesar USD 9,1 sen per kWh.

(mdk/rin)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus

PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus

Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Potensi Panas Bumi, Pertamina Geothermal Energy Bangun PLTP Lumut Balai Unit 2

Kembangkan Potensi Panas Bumi, Pertamina Geothermal Energy Bangun PLTP Lumut Balai Unit 2

Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.

Baca Selengkapnya
99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?

99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?

PGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BUMN Pertamina Turun Tangan Bantu UMKM Berdaya Saing Global, Ini Dilakukan Perusahaan

BUMN Pertamina Turun Tangan Bantu UMKM Berdaya Saing Global, Ini Dilakukan Perusahaan

Sejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.

Baca Selengkapnya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi

Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi

Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.

Baca Selengkapnya
Satgas Pertamina Sukses Amankan Pasokan Energi Natal dan Tahun Baru

Satgas Pertamina Sukses Amankan Pasokan Energi Natal dan Tahun Baru

PT Pertamina (Persero) sukses mengamankan pasokan energi nasional selama masa Natal dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.

Baca Selengkapnya
Insentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun

Insentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun

Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.

Baca Selengkapnya