Pindad: Dua investor Timur Tengah berminat investasi
Merdeka.com - Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmi Karim mengungkapkan dua investor Timur Tengah yang berminat melakukan kerja sama investasi. Sayangnya, Silmi enggan menyebutkan identitas investor tersebut
"Ada dua yang berminat, saya tidak bisa sampaikan dulu," ujarnya di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (8/6).
Lanjut Silmi, pihaknya hanya akan memilih satu investor. Pemilihan didasarkan pada sejumlah pertimbangan
"Prospeknya, industrinya, kemudian juga hubungan luar negeri dan kemudahan investasinya," katanya
Adapun bentuk investasinya, investor akan membangun pabrik di negaranya dengan menggunakan merek dagang PT Pindad.
"Kalau di kendaraan tempur kami ditawari memanfaatkan fasilitas produksi di sana. Kami bisa ekspor senjata dari sini, bisa juga SDM kami bekerja di sana memanfaatkan fasilitas yang ada di sana," tuturnya.
Diharapkan, kesepakatan investasi ini rampung akhir tahun. "Potensinya itu untuk kontrak pertama sebesar USD 300 juta."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko rendah, investasi jangan pendek juga dapat menghasilkan untung dalam waktu yang singkat.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para investor internasional akan semakin melirik Pertamina untuk menanamkan investasinya.
Baca SelengkapnyaMenurut data yang Mahfud kantongi, hingga saat ini belum ada satu pun investor yang bersedia
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaDiakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaDia berjanji akan memberikan insentif bagi investor yang berminat tanam modal di sektor perikanan dan kelautan.
Baca SelengkapnyaGibran memiliki pengalaman merintis usaha sejak tahun 2015, dan telah bertemu dengan banyak investor.
Baca Selengkapnya