Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PHE serahkan pengelolaan lapangan migas Sukowati ke Pertamina EP

PHE serahkan pengelolaan lapangan migas Sukowati ke Pertamina EP Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina di sektor hulu minyak dan gas bumi menyatakan dukungannya kepada PT Pertamina EP, anak usaha Pertamina di sektor hulu lainnya untuk mengelola dan menjadi operator Lapangan Sukowati di Blok Tuban, Jawa Timur.

PHE telah menyiapkan strategi khusus untuk bisa mengelola Blok Tuban yang sudah diserahkan Pertamina kepada PHE tanpa Lapangan Sukowati.

"Tidak apa-apa (tanpa Sukowati). Kan ada Mudi, Sumber, lalu Lengowangi. Kami akan kembangkan struktur lain yang masih nonaktif," kata Presiden Direktur PT Pertamina Hulu Energi, R Gunung Sardjono Hadi di Jakarta, Rabu (14/2).

PHE sudah memberikan surat resmi kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait pengembalian dan pemindahan operatorship Lapangan Sukowati yang berada di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur itu kepada Pertamina EP.

Direktur Pengembangan PHE, Afif Saifudin menambahkan, Pertamina EP memang lebih pas menjadi pengelola sekaligus operator lapangan Sukowati. Pasalnya, di lapangan unitisasi tersebut porsi Pertamina EP mencapai 80 persen sedangkan Joint Operating Body (JOB) Pertamina PetroChina East Java (PPEC), yang menjadi operator Blok Tuban sebelum terminasi 28 Februari 2018, memiliki porsi 20 persen di Sukowati.

"Dari 20 persen itu, porsi kami 75 persen dan PetroChina 25 persen. Setelah terminasi, kami punya 100 persen di 20 persen porsi kami tersebut," ujarnya.

Afif mengatakan, Pertamina EP sebagai pemilik porsi terbesar di Sukowati pantas menjadi operator di lapangan tersebut. Apalagi lokasi lapangan tersebut dekat dengan ladang minyak Pertamina EP yang berada di Cepu, Kabupaten Blora. "Fasilitas produksi juga tak masalah. Di Tuban juga ada, di Sukowati ada."

Gunung mengatakan, setelah mengikhlaskan pengelolaan lapangan Sukowati ke PEP, PHE akan mengintegrasikan Blok Tuban dengan Blok Randugunting di sekitar Jepara/Rembang, Jawa Tengah. Jjika rencana tersebut bisa direalisasikan, lanjut Gunung, akan terjadi efisiensi pengelolaan. Apalagi Lapangan Randugunting sukses menemukan potensi gas yang bagus. "Rencana integrasi tersebut dipastikan membuat pengelolaan Blok Tuban dan Randugunting akan lebih efisien," tegasnya.

Terkait dengan berakhirnya kontrak PPEJ di Blok Tuban pada 28 Februari 2018, Kementerian ESDM telah menunjuk operator blok terminasi tetap melakukan kegiatan operasional hingga proses penandatanganan kontrak baru selesai dibahas. Saat ini Blok Tuban dikelola JOB PPEJ dengan dengan kepemilikan hak partisipasi PHE dan PetroChina masing-masing sebesar 50%.

Di bawah pengelolaan PPEJ, produksi minyak lapangan Sukowati terus turun. Padahal produksi lapangan Sukowati sempat mencapai level di atas 30 ribu barel per hari. Bahkan, selang setahun terakhir, produksi lapangan Sukowati terjun bebas, di bawah 10 ribu barel per hari karena tidak ada investasi signifikan dari operator Blok Tuban untuk mempertahankan produksi.

Anggota Komisi VII DPR, Harry Poernomo menegaskan, untuk blok-blok migas yang relatif mudah, seperti Tuban, Pertamina harus bisa mengelola sendirian, tanpa menjalin kerja sama dengan mitra.

"Tidak perlu kerja sama dengan pihak lain. Paling kerja sama dengan BUMD setempat guna memberi peluang dan pembinaan kepada potensi daerah. Apalagi blok tersebut (Tuban) tidak butuh biaya besar dan teknologi canggih," ujarnya

Menurut Harry, Pertamina berpengalaman dalam mengelola lapangan migas pasca termnasi sekaligus meningkatkan produksi migas di lapangan tersebut. Pertamina EP mengelola lapangan Sanga-Sanga di Kalimantan Timur, pengelolaan lapangan migas Offshore North West Java pada 2009 saat Pertamina mendapatkan hak operatorship, dan Pertamina mampu meningkatkan produksinya sampai sekarang, sebagaimana diharapkan pemerintah. Contoh lain, pengelolaan Blok WMO yang diambilalih dari Kodceo pada 2011, hingga saat ini kenyataannya mampu meningkatkan produksi.

Ketua Komite Tetap Regulasi dan Hubungan Kelembagaan di Industri Migas Kadin Indonesia, Firlie Ganinduto mengatakan, pemerintah seharusnya segera menunjuk Pertamina EP sebagai operator lapangan Sukowati. Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menolak Pertamina EP menjadi pengelola lapangan tersebut, apalagi PHE sudah mengonfirmasikan kepastian pengalihan lapangan tersebut untuk dikelola oleh Pertamina EP.

"Onshore ini sebenarnya tidak butuh teknologi advance. Untuk mengedepankan keberpihakan kepada perusahaan domestik, pemerintah harus segera tunjuk Pertamina EP sebagai pengelola lapangan Sukowati," ujarnya.

Menurut Firlie, Pertamina EP dapat menjadi lokomotif di sektor hulu migas saat menjadi operator lapangan Sukowati. Pertamina EP juga bisa mitra di dalam negeri untuk mememaksimalkan pengelolaan hulu migas di Tanah Air agar lebih efektif. "Dalam pengelolaan lapangan Sukowati, Pertamina EP bisa bekerja sama dengan mitra strategis lokal dengan memperlakukannya secara profesional, bukan sebagai vendor tapi juga sebagai investor," katanya.

Firlie menjelaskan, dampak berantai (multiplier effect) pengelolaan lapangan Sukowati oleh Pertamina EP sangat besar karena melibatkan banyak orang di dalam negeri sebagai mitra. Apalagi, Pertamina EP juga terbukti memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan produksi dari lapangan Sukowati. “Itu artinya kita tidak antiasing. Biarkan saja asing investasi di EOR, deepwater,atau offshore. Kalau onshore, cukup Pertamina EP,” katanya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran

Bersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran

Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Pertamina, Kepala BPH Migas Apresiasi Keamanan Pasokan Energi

Kunjungi Pertamina, Kepala BPH Migas Apresiasi Keamanan Pasokan Energi

Untuk mengawasi pasokan energi dan memenuhi kebutuhan masyarakat, Pertamina melakukan monitoring secara terintegrasi

Baca Selengkapnya
Pasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal

Pasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal

Seluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di Tuban dan Pantura Jawa Timur masih beroperasi normal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi

Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Kementerian ESDM dan Pertamina Patra Niaga Tinjau Langsung Kesiapan Layanan Energi saat Nataru

Kementerian ESDM dan Pertamina Patra Niaga Tinjau Langsung Kesiapan Layanan Energi saat Nataru

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali

Pertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali

Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Kementerian BUMN Gelar RUPS Pertamina Tetapkan Jajaran Direksi Baru

Kementerian BUMN Gelar RUPS Pertamina Tetapkan Jajaran Direksi Baru

Kementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.

Baca Selengkapnya
Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi

Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi

Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana akan Tarik Pajak Rokok Elektrik, Pengusaha Beri Tanggapan Begini

Pemerintah Berencana akan Tarik Pajak Rokok Elektrik, Pengusaha Beri Tanggapan Begini

Dampak berlakunya pajak rokok untuk rokok elektrik sifatnya sangat membebani.

Baca Selengkapnya