Petani Sawit Diminta Bergabung ke Koperasi & Buat Pabrik, Apa Untungnya?
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengajak para petani sawit di Kabupaten Serdang Berdagai, Sumatera Utara, bergabung ke dalam koperasi dan membuat pabrik minyak makan merah. Ini diperlukan agar petani bisa berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan minyak goreng dalam negeri.
"Kita perlu membangun koperasi sawit yang tidak bergantung kepada industri sehingga petani mendapat keuntungan dari hasil TBS (Tandan Buah Segar) sawit mereka," kata Teten Masduki saat berdialog dengan petani sawit binaan Koperasi Sawit Unggul Sejahtera Kabupaten Serdang Berdagai, Sumatera Utara, Jumat (10/6).
Menurut MenkopUKM, nantinya para petani sawit akan mendapatkan nilai tambah dan mampu menerima manfaat dari pengelolaan bisnis sawit serta tidak memiliki ketergantungan terhadap industri kelapa sawit.
Saat ini teknologi untuk memproduksi minyak makan merah sendiri, bahkan sudah ada di PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) Medan. Sebab, pengolahannya yang sederhana, dia pun optimistis koperasi mampu membangun pabrik minyak makan merah ini.
Biaya yang dibutuhkan juga dikatakan hanya memerlukan investasi sebesar Rp7 miliar untuk menghasilkan 5 ton minyak makan merah per jamnya melalui teknologi tersebut.
"Dengan adanya pabrik minyak makan merah dari koperasi ini, diharapkan akan memperkuat pasokan minyak goreng ke masyarakat yang lebih murah dan sehat. Turunannya juga bisa jadi produk kosmetik, farmasi, dan masih banyak lainnya," kata Menteri Teten.
Terkait pembiayaan, Teten menegaskan bahwa koperasi dapat memanfaatkan dana dari BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit), PT Bank Rakyat Indonesia, dan LPDB-KUMKM (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) untuk membangun pabrik minyak makan merah ini.
Total Lahan Sawit Petani
Di tempat yang sama, Ketua Koperasi Sawit Unggul Sejahtera Gus Bahari Harahap mengungkapkan total lahan sawit dari para petani di Kabupaten Serdang Berdagai mencapai 1.800 hektare. Menurutnya, para petani sawit sedang kebingungan akibat kondisi naik turunnya harga sawit akhir-akhir ini.
"Kami hanya punya harapan di sini. Jadi kami mendukung untuk kemandirian pangan. Wujudkanlah harapan dan cita cita kami dan semoga kedatangan Menteri Teten dapat menjadi jalan keluar untuk permasalahan ini," kata Gus Harahap.
Sementara itu, Bupati Serdang Berdagai Darma Wijaya menambahkan bahwa saat ini para petani sawit mengalami keraguan untuk menanam kelapa sawit akibat naik turunnya harga. Bahkan, saat ini dikatakan ubi kayu lebih menguntungkan bagi para petani.
"Karena harga sawit ini turun naik jadi membingungkan para petani. Maka kadang tanaman meraka diselingi dengan ubi kayu. Hal yang dikhawatirkan kalau harga ubi kayu lebih tinggi, petani kelapa sawit lebih pilih tanam ubi kayu saja," ucap Darma.
Demikian, rencana pembuatan pabrik minyak makan merah melalui koperasi, Darma menyatakan siap untuk menyediakan tempat bagi pembangunan pabrik ini di Kabupaten Serdang Berdagai.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya
Tantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM dan KPPU Sepakat Dorong Pelaku UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Besar
Teten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wamen BUMN Minta Emak-Emak PNM Mekaar Nabung Emas, Ini Alasannya
TIko menyebut ada banyak manfaat yang didapat jika pelaku usaha menabung emas.
Baca SelengkapnyaPengelolaan Kelapa Sawit Butuh Terobosan dan Inovasi, Begini Strategi Dijalankan PTPN
Saat ini, PTPN Group mempekerjakan sekitar 120-an ribu pegawai serta 200 ribu petani plasma sawit
Baca SelengkapnyaJenis Ular Sawah yang Berbisa dan Tidak, Kenali Ciri-cirinya
Ular sawah menjadi penyeimbang ekosistem sawah karena bisa memangsa tikus karena tergolong hama yang merusak tanaman.
Baca SelengkapnyaPNS Kecamatan Berkomplot Bareng Petani Jual Kulit Harimau, Belum Dapat Pembeli Sudah Ditangkap Polisi
Sebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaPrabowo: Tidak Lama Lagi Kita Bisa Swasembada Energi
Prabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca Selengkapnya16 Januari Hari Makanan Pedas Sedunia, Ketahui Sejarah dan Manfaatnya
Makanan pedas meskipun memiliki efek samping, namun dapat bermanfaat.
Baca Selengkapnya