Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Petani Pulang Pisau Nilai Program Food Estate Berdampak Positif

Petani Pulang Pisau Nilai Program Food Estate Berdampak Positif Petani Pulang Pisau. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Petani di kawasan lumbung pangan (food estate) di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), membantah sorotan mengenai program pemerintah tersebut telah gagal. Program ini justru dinilai mampu memberikan perubahan dan menggerakkan roda perekonomian rakyat.

Salah satunya Timang, dari kelompok tani (Poktan) Ulin Berkarya di Desa Garung, Jabiren Raya yang mengaku justru program food estate mampu mengubah kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Saya berani mengatakan program ini tidak gagal walau masih ada kendala. Harusnya bertanya kepada kami para petani dulu agar tahu yang sebenar-benarnya. Saya merasakan sendiri manfaat program food estate ini," ungkap Timang saat ditemui di sawah lahan food estate, Rabu (8/2).

Dia menceritakan, sejak lahan karet yang terbengkalai akibat kebakaran hutan dulu, kini dibuka oleh Kementerian Pertanian untuk lahan sawah banyak perubahan yang dirasakan masyarakat setempat. Di antaranya, para petani mempunyai lahan untuk digarap dan menghasilkan.

"Sarana diberikan pemerintah secara cuma-cuma. Kami juga mendapat pendampingan. Memang belum 100 persen sukses karena kami masih terkendala pengelolaan air yang terus menggenangi sawah sehingga tidak maksimal panennya," ujarnya.

Terkait sorotan terhadap Kementan, ia justru berterima kasih kepada Kementan yang telah membantu penuh para petani sejak awal pembukaan lahan. Berbagai infrastruktur juga sudah dibangun.

"Pendampingan mereka kami rasakan sangat intensif dari awal program. Saya sendiri saksinya dan merasakan dampaknya langsung," tegasnya.

Hal senada diungkapkan Setu Raharjo, Kepala Desa Petak Batuah sekaligus petani setempat mengaku heran dengan opini yang menyebut kegagalan program food estate di daerahnya.

Setu juga dengan tegas membantah program food estate di daerahnya tersebut gagal karena ia sangat memahami bahwa program tersebut bertujuan baik untuk para petani. Ia juga menegaskan bahwa para petani ingin program food estate dilanjutkan.

"Coba datang sendiri ke sini. Apanya yang gagal? Sejak adanya food estate, ada hasilnya. Dampaknya juga sangat positif kami rasakan," tuturnya.

Dia menjelaskan, sebelumnya daerahnya sangat kesulitan dalam mengelola lahan karena genangan air yang sulit diatasi. Namun sejak adanya program food estate, sudah dibangun infrastruktur pintu-pintu air sehingga masyarakat lebih muda melakukan kegiatan usaha tani.

"Memang belum maksimal dalam pengelolaan air. Tetapi setidaknya itu sudah sangat membantu meringankan permasalahan pertanian di tempat kita. Semua memang butuh proses. Ini baru 3 tahun dampaknya sudah terasa. Saya yakin nanti 5-10 tahun ke depan dampak positifnya akan luar biasa," kata Setu.

Dia berharap program food estate ini tidak dihentikan baik pembangunan ataupun bantuan pertaniannya. Menurutnya, bila ini konsisten dikerjakan, akan memberikan dampak perubahan perekonomian masyarakat lebih baik lagi.

"Jadi kami mohon hal ini jangan dipolitisir, jangan buru-buru mengatakan program ini gagal. Ini masih dalam proses. Dengan adanya food estate ini masyarakat juga tidak perlu pergi jauh-jauh untuk bekerja," tambahnya.

Setu menambahkan, infrastruktur penunjang food estate saat ini yang sudah terasa sekali manfaatnya adalah pembangunan jalan usaha tani. Saat ini, petani lebih mudah menjual hasil taninya tanpa harus menggunakan perahu getek lagi.

"Sejak dibangun infrastruktur jalan petani jadi lebih mudah menjual hasil panennya ke pasar atau ke daerah tetangga seperti Kapuas. Bahkan untuk skala besar para tengkulak sudah mulai bisa datang langsung menggunakan mobilnya," pungkasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau Godfridson menyampaikan, mengakui sejak adanya program food estate terjadi peningkatan produktivitas. Bila sebelumnya hanya bisa menghasilkan 3-3,5 ton per hektar, kini meningkat jadi 4-4,5 ton per hektar.

"Karena di Pulang Pisau rata-rata di lahan intensifikasi ini sudah IP 200. Kami juga sudah merilis dari beberapa produktivitas yang akan dilaporkan juga dengan pertanian secara kumulatif. Di sini masih banyak yang menggunakan benih lokal. Produksi bisa sampai 5 ton bila menggunakan bibit unggul," ungkap Godfridson.

"Nah, ini ya yang sudah dilakukan di Kabupaten Pulang Pisau, karena ini pembukaan lahan baru tentu ini butuh proses. Ini tidak semudah membalik telapak tangan begitu dibuka langsung dapat 4 ton. Ini kan di lahan pasang surut tanah bergambut butuh proses," terangnya.

Menurutnya, program food estate ini sangat positif. Pasalnya, mampu menghidupkan kembali lahan-lahan tidur yang mangkrak lebih dari 30 tahun.

"Program kami tahun ini tetap pada sarana pendukung lainnya yaitu jalan usaha tani, terus juga ada jembatan. Terus yang tidak kalah penting yang kami lakukan hari ini yang kami anggap pertama access," ujarnya.

Pihaknya juga menyampaikan terima kasih atas manfaat dari food estate yang sudah dirasakan masyarakat selama program dijalankan di wilayahnya. Terutama dengan dibangunnya jalan yang nyata menghidupkan perekonomian masyarakat.

"Manfaat yang lebihnya itu adalah jalan-jalan yang sudah dibangun. Pengusaha-pengusaha bahkan datang ke sini pakai truk nungguin di pinggir jalan untuk membeli hasil usaha tani. Karung hasil panen yang di pinggir jalan langsung ditimbang dan dimasukkan ke truk," ungkapnya.

(mdk/hrs)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Ditagih Jelaskan Program Food Estate secara Transparan

Pemerintah Ditagih Jelaskan Program Food Estate secara Transparan

Perbincangan publik terkait food estate di tahun politik semakin memanas.

Baca Selengkapnya
Food Estate adalah Program Peningkatan Produksi Pangan, Ketahui Tujuannya

Food Estate adalah Program Peningkatan Produksi Pangan, Ketahui Tujuannya

Food estate menjadi salah satu cara mengatasi masalah ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya
Rusak Lingkungan dan Abaikan Petani, Program Food Estate Bakal Disetop Cak Imin

Rusak Lingkungan dan Abaikan Petani, Program Food Estate Bakal Disetop Cak Imin

Rusak Lingkungan dan Abaikan Petani, Program Food Estate Bakal Disetop Cak Imin

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Asal Usul Food Estate yang Dianggap Gagal dan Sering Digaungkan Saat Debat Pilpres

Asal Usul Food Estate yang Dianggap Gagal dan Sering Digaungkan Saat Debat Pilpres

Food estate sejatinya bukan program baru yang dilakukan pemerintah untuk menjamin ketahan pangan.

Baca Selengkapnya
Food Estate Dianggap Gagal, TKN Prabowo-Gibran Pamer Progres Pembangunan di Gunung Mas Kalimantan

Food Estate Dianggap Gagal, TKN Prabowo-Gibran Pamer Progres Pembangunan di Gunung Mas Kalimantan

TKN Prabowo-Gibran mengklaim lahan food estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah bakal panen sekitar 8 hektar jagung dan 5 hektar singkong.

Baca Selengkapnya
Panen Raya Food Estate di Gunung Mas

Panen Raya Food Estate di Gunung Mas

Prajurit TNI AD dari Yonzipur 6 dan Denzipur 8 serta Kodim 1016/PLK dilibatkan dalam panen raya ini.

Baca Selengkapnya
Potret Suasana Rumah Maxime Bouttier Pasca Kematian sang Ibundaya - Luna Maya Terekam Bagikan Kopi ke Pelayat.

Potret Suasana Rumah Maxime Bouttier Pasca Kematian sang Ibundaya - Luna Maya Terekam Bagikan Kopi ke Pelayat.

Rumah Maxime Bouttier dipenuhi oleh pelayat yang menyampaikan duka cita atas kepergian Ibunda

Baca Selengkapnya
Dekan Pertanian Unbraw Berikan Tanggapan Seputar Kesalahpahaman Terkait Kebijakan Food Estate

Dekan Pertanian Unbraw Berikan Tanggapan Seputar Kesalahpahaman Terkait Kebijakan Food Estate

Dekan Universitas Brawijaya beberkan sederet kesalahpahaman terkait food estate.

Baca Selengkapnya
Anies Sindir Food Estate di Kalimantan: Cuma Tanam Singkong, Gagal Pula

Anies Sindir Food Estate di Kalimantan: Cuma Tanam Singkong, Gagal Pula

Food Estate digarap oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pertanian hingga Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Baca Selengkapnya
Proyek Food Estate Dikritik, Prabowo: Program Ini Sudah Ada Sejak Era Presiden Soekarno

Proyek Food Estate Dikritik, Prabowo: Program Ini Sudah Ada Sejak Era Presiden Soekarno

Prabowo menyebut program food estate bukan lahir dalam pemerintahaan saat ini, tetapi sudah ada sejak era Presiden Soekarno.

Baca Selengkapnya