Petani Minta Pemerintah Serap Produk Hortikultura
Merdeka.com - Serikat Petani Indonesia (SPI) meminta pemerintah menyerap produk hortikultura strategis seperti cabai agar petani tidak lagi terbebani persoalan distribusi dan fluktuasi harga.
"Bukan hanya beras, tapi juga komoditas lainnya, misalnya produk holtikultura yang bernilai strategis," ujar Sekretaris Umum SPI, Agus Ruli Ardiansyah dikutip dari Antara, Selasa (15/1).
Menurutnya, kepastian daya serap pemerintah pada komoditas holtikultura seperti cabai menjadi penting, karena tingkat fluktuatif harga yang cukup tinggi. "Persoalan anjloknya harga, tanaman holtikultura lebih tinggi dibanding tanaman pangan," katanya.
Selain itu, pemerintah juga bisa memberikan pelatihan kepada petani untuk mengatur pola tanam atau tidak terjadi produksi berlebih, yang menyebabkan jatuhnya harga. Dengan upaya ini, Agus mengharapkan persoalan distribusi dan harga yang diduga menjadi penyebab terjadinya aksi demonstrasi petani cabai di Demak, Jateng, tidak terjadi lagi.
Sementara itu, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan permasalahan yang terjadi akibat pembuangan atau demo petani cabai di Demak sudah selesai. Suwandi mengatakan tidak ada persoalan distribusi yang menyebabkan kenaikan harga cabai dan kegaduhan di tingkat petani.
"Kemarin yang harganya bagus itu sudah Rp 18.000. Sudah senang semua. Barang sudah selesai, jangan heboh," ujarnya.
Suwandi mengakui komoditas hortikultura strategis seperti cabai memang rentan terhadap perubahan iklim dan harganya mudah bergejolak.
Namun, pemerintah sudah melakukan berbagai strategi untuk mengatasi stabilitas harga cabai mulai dari menyiapkan benih unggul, mengatur pola tanam, hingga pengolahan ketika stok berlebih.
"Walaupun kita sudah mengatur supaya pasokan tiap bulan itu 'flat' dengan pola tanam, tapi iklim, ada juga hujan, kemarau, dan kering," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Kondisi Masyarakat Adat hingga Buruh Tani Dianggap Memburuk
Khususnya agraria, yang tak mencerminkan pemerintahan Jokowi bekerja untuk melindungi
Baca SelengkapnyaJokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik
Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaProyeksi 2024: Waspada Lonjakan Harga Pangan, Terutama Beras dan Cabai
Pemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Curhat Produsen Tahu di Purwakarta Keluhkan Harga Kedelai, Pilih Perkecil Ukuran daripada Naikkan harga
Naiknya harga kedelai sejak awal November membuat produsen tahu menjerit
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Harga Minuman Manis Kemasan Bakal Naik Akibat Kebijakan Pemerintah Ini
Triyono khawatir kenaikan harga minuman manis dalam kemasan nantinya akan membebani daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnya4 Fakta Kesejahteraan Petani Jatim Meningkat selama Lima Tahun Terakhir, Sektor Holtikultura Paling Cuan
Daya beli petani di Jawa Timur lebih tinggi dibanding petani di daerah lain di Pulau Jawa
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?
Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca Selengkapnya