Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tinggi, tapi Tak Signifikan Turunkan Angka Kemiskinan

Selasa, 7 Februari 2023 18:24 Reporter : Anisyah Al Faqir
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tinggi, tapi Tak Signifikan Turunkan Angka Kemiskinan Angka Kemiskinan di Indonesia Naik. ©2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 tercatat 5,31 persen (yoy). Angka ini meroket jauh dari capaian di tahun 2021 yang tumbuh 3,69 persen (yoy).

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bapppenas, Suharso Monoarfa mengungkapkan, capaian tersebut sudah sesuai dengan yang diproyeksikan pemerintah yakni 5,3 persen (yoy).

“Kalau soal pertumbuhan saya kira hampir dekat dengan yang dihitung Bappenas,” kata Suharso saat ditemui di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Selasa (7/2).

Hanya saja, tingginya pertumbuhan tersebut belum signifikan mendorong penurunan angka kemiskinan. Tercermin dari angka kemiskinan per September 2022 sebesar 9,6 persen, sedangkan per September 2021 berada di posisi 9,7 persen.

Terkait hal tersebut, Suharso mengatakan penurunan angka kemiskinan terjadi karena adanya perubahan jenis lapangan kerja yang dibutuhkan. Sehingga kebutuhan tenaga kerja menjadi terbatas.

"Karena distribusi dari jenis pekerjaan itu sedang mengalami perubahan setelah kita berhadapan dengan pandemi," kata Suharso.

2 dari 2 halaman

Selain itu, kondisi ekonomi global yang bergejolak juga mempengaruhi pasar tenaga kerja. Bahkan beberapa jenis pekerjaan terindikasi berguguran.

"Jadi ada pekerjaan-pekerjaan yang hilang, (digantikan) pekerjaan-pekerjaan baru, dan pekerjaan yang baru ini membutuhkan tingkat keterampilan yang berbeda," kata dia.

Berbagai faktor tersebut yang membuat penurunan angka kemiskinan tidak signifikan sebagaimana pertumbuhan ekonomi yang melonjak dalam waktu satu tahun. Hal ini menunjukkan membaiknya perekonomian tidak selalu sejalan dengan penurunan angka kemiskinan.

"(Sehingga) angka penurunan kemiskinan yang tidak terlalu signifikan dari sisi terbentuknya lapangan kerja memang tidak linier dengan pertumbuhan ekonomi itu dapat kita bisa pahami," kata dia,

Untuk itu, ke depan dia berharap pertumbuhan ekonomi akan sejalan dengan penurunan angka kemiskinan. "Saya kira ke depan mudah-mudahan bisa sedikit linier," pungkasnya. [idr]

Baca juga:
SD dan SMP di Surabaya Wajib Terima Siswa Miskin, Walkot Eri Cahyadi Tegaskan Ini
Data 2022: Konsumsi Rumah Tangga Meningkat Tajam, Tingkat Kemiskinan Turun Tipis
Ganjar Berencana Naikan Nominal Bantuan KJS Lagi
PJ Gubernur Sebut Pendatang Baru Berpenghasilan Rendah Jadi Beban APBD DKI
Wapres Minta Kementerian Lembaga Tak Jalan Sendiri Tangani Kemiskinan
Pj Gubernur Sebut Penanganan Kemiskinan di Jakarta Terkendala Pendatang Baru

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini