Pertengahan 2015, Banyu Urip produksi minyak 165 ribu bph
Merdeka.com - Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menyebut produksi minyak Lapangan Banyu Urip, Bojonegoro, Jawa Timur, telah mencapai 40 ribu barel per hari. Ditargetkan bakal meningkat menjadi 165 ribu bph pada pertengahan 2015.
"Saat ini, fokus utama adalah untuk segera menyelesaikan fasilitas produksi penuh, hingga dapat mencapai produksi 165 ribu bph pada pertengahan 2015,” kata Amien saat kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla ke ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (5/11).
Hadir dalam kesempatan tersebut adalah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Presiden EMCL Jon M. Gibbs. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Sutjipto, Direktur Pengembangan PT Pertamina EP Cepu Amran Anwar, Wakil Ketua Badan Kerjasama PI Blok Cepu Ganesha Askary. Kemudian, Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, dan Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Hartono.
Perkembangan proyek minyak dan gas bumi Banyu Urip, Blok Cepu, hingga minggu pertama Desember 2014 telah mencapai 92,5 persen. Fasilitas pipa darat dan laut, menara tambat, serta kapal alir muat terapung, telah selesai terpasang dan saat ini dalam tahap akhir kegiatan commissioning.
Kegiatan pengeboran terlaksana lebih cepat dari jadwal. Kegiatan konstruksi serta commissioning untuk fasilitas produksi utama dan infrastruktur terkait terus berlangsung, dengan melibatkan lebih dari 8.600 pekerja di lapangan.
Sesuai rencana pengembangan lapangan (plan of development/PoD), investasi di Proyek Banyu Urip mencapai lebih dari USD 2,525 miliar. Rinciannya, pembangunan fasilitas produksi sebesar USD 2,188 miliar dan pengeboran sumur sebanyak USD 337 juta.
Pembangunan fasilitas dibagi ke dalam lima kontrak rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC). Yakni fasilitas produksi utama (Central Production Facility/CPF), pipa darat (onshore) 72 km, pipa laut (offshore) dan menara tambat (mooring tower), Floating Storage Off-loading (FSO), serta fasilitas infrastruktur.
"Kami terus mencapai kemajuan yang berarti, bersama dengan semua kontraktor EPC dan dengan dukungan SKK Migas, PT. Pertamina EP Cepu, Badan Kerjasama PI Blok Cepu, dan semua pemangku kepentingan, untuk secara bertahap meningkatkan produksi dari Lapangan Banyu Urip," kata Gibbs.
Dia menambahkan bahwa Lapangan Banyu Urip penting bagi ekonomi dan rakyat Indonesia.
Sebagai informasi, kontrak kerja sama Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005 dengan EMCL sebagai operator. EMCL, anak perusahaan dari Exxon Mobil Corporation, memegang 45 persen saham partisipasi, bersama PT Pertamina EP Cepu yang memegang 45 persen saham dan Badan Kerja Sama PI Blok Cepu (BKS) dengan 10 persen saham.
Rencana pengembangan lapangan disetujui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 15 Juli 2006. Cadangan minyak di Lapangan Banyu Urip diperkirakan sebesar 450 juta barel.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman
Tingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaNaik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca Selengkapnya15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun
Diharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kilang Pertamina Balikpapan Tingkatkan Kapasitas Produksi Jadi 360 Ribu Barrel Per Hari
Tersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaInovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca Selengkapnya