Pertamina target alat pencatat penyaluran BBM bisa terpasang tahun ini
Merdeka.com - Pemasangan alat pencatat penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi pada keran penyaluran (nozzle) dari dispenser di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ke kendaraan, ditargetkan dapat dilakukan tahun ini. Pemasangan alat pencatat penyaluran BBM tersebut bertujuan untuk menghitung detail subsidi BBM yang dikeluarkan.
Pelaksana tugas Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan saat ini sedang dilakukan pemetaan SPBU untuk dipasangi alat pencatat penyaluran BBM yang terintegrasi dengan teknologi informasi. "Mapping SPBU, masih system beda-beda. Mana yang paling siap kita jalankan dulu," kata Nicke, di Jakarta, Kamis (17/5).
Nicke melanjutkan, pemasangan alat pencatat penyaluran BBM di SPBU akan dilakukan bertahap. Dia pun menargetkan tahun ini sudah ada SPBU yang menggunakan alat pencatat penyaluran BBM tersebut.
"Bertahap, tahun ini diharap sudah ada. Akan dipilih wilayah yang bisa cepat. Harap 2018 sudah ada wilayah yang terapkan," ujarnya.
Menurut Nicke, pemasangan alat pencatat penyaluran BBM akan menggunakan dana Pertamina, saat ini besarannya sedang dihitung. Dengan terpasangnya alat pencatat tersebut, maka perhitungan konsumsi BBM akan lebih akurat.
"Akurasi dari volume yang disalurkan jadi kurang akurat, dengan IT tiap nozzle akan lebih akurat dan bisa real time," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa mengatakan, pencatatan penyaluran BBM bersubsidi akan dibuat detail. Caranya dengan memanfaatkan teknologi informasi yang terhubung dengan BPH Migas dan Kementerian Keuangan.
Alat tersebut akan dipasang setiap nozzle penyalur BBM bersubsidi. Hal ini sesuai dengan kesepakatan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
"Di setiap nozzle Pertamina ada pemasangan alat IT sehingga bisa terkonek ke BPH Migas, ke Kementerian Keuangan," kata Fanshurullah.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPada cuti lebaran tahun ini Pertamina juga menyiagakan Call Center 135 yang bisa dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan BBM mendadak.
Baca SelengkapnyaPertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca Selengkapnya