Pertamina: Stok Pertalite dan Solar Subsidi Cukup Sampai Akhir Tahun 2022
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha Pertamina Patra Niaga memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite mencukupi hingga akhir tahun 2022. Kepastian kecukupan cadangan ini juga berlaku untuk BBM subsidi jenis Solar.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mencatat, penyaluran Pertalite hingga bulan Oktober mencapai 24,5 juta kiloliter (KL) dari total kuota 29,9 juta KL. Sehingga, sisa stok BBM dengan kandungan RON 90 tersebut mencapai 5,4 juta KL.
"Penyaluran pertalite hingga bulan oktober sudah mencapai 24,5 juta KL dari kuota 29,9 juta KL," kata Irto kepada Merdeka.com di Jakarta, Rabu (9/11).
Sementara itu, realisasi penyaluran Solar hingga bulan Oktober sudah mencapai 14,4 juta KL. Adapun, total kuota yang ditetapkan sebesar 17,8 juta KL.
"Penyaluran Solar hingga bulan Oktober sudah mencapai 14,4 juta KL dari kuota yang ditetapkan sebesar 17,8 juta KL," ujarnya.
Dengan capaian ini, Pertamina memastikan stok BBM jenis Pertalite maupun Solar masih dalam posisi aman dan mencukupi hingga akhir tahun ini. "Diharapkan (stok) aman dan mencukupi," ucapnya.
Harga BBM Tak Naik Sampai 2024?
Presiden Joko Widodo memerintahkan para menteri dan pejabat berwenang untuk tidak membuat kebijakan yang berpotensi membuat kegaduhan menjelang tahun politik 2024.
"Arahannya Presiden, kalau bisa sampai tahun 2024 ini tidak gaduh," kata Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara, Kementerian Keuangan, Made Arya Wijaya saat ditemui di Hotel Swiss-Belinn, Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/11) malam.
Dia mencontohkan kenaikan tarif listrik dan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pemerintah akan berupaya untuk menahan kenaikan harga tersebut tak naik jelang tahun politik. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan menaikkan kenaikan harga BBM subsidi tahun ini ketimbang melakukannya di tahun depan.
"Jadi alokasi yang ada saat ini sengaja dipakai agar tahun depan tidak naik, itu cara bacanya," kata Made.
Sehingga semua kebijakan yang dibuat pemerintah sebisa mungkin ditahan agar tidak menimbulkan kegaduhan menjelang tahun politik di tahun 2024. Baik itu untuk tarif listrik, BBM subsidi, cukai rokok dan sebagainya. "Ya semua ya dikendalikan," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaStok Pertalite saat Lebaran Aman, Pertamina Minta Masyarakat Jangan Ketergantungan BBM Subsidi
Angka konsumsi BBM jenis Pertalite dan Pertamax (RON 92) pada periode mudik lebaran 2023 melonjak 6,4 persen.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Direksi Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok LPG Cukup Selama Lebaran
Pertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPertamina Perkuat Komitmen Energi Transisi dan Tata Kelola
Pertamina Group melakukan berbagai inisiatif penurunan emisi, serta membuka diri untuk kolaborasi global bersama seluruh pihak guna mencapai target.
Baca SelengkapnyaLewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon
Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaBersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran
Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaPertamina Tahan Harga BBM di Februari 2024, Indef: Keputusan Tepat di Kondisi saat Ini
Pertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca Selengkapnya